BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Imunisasi atau
kekebalan tubuh terhadap ancaman penyakit adalah tujuan utama dari pemberian
vaksinasi. Pada hakekatnya kekebalan tubuh dapat dimiliki secara pasif maupun
aktif. Keduanya dapat diperoleh secara alami maupun buatan (Ranuh, 2008). Oleh
karena itu perlu dilakukannya imunisasi sebagai upaya pencegahan terhadap
serangan penyakit yang berpengaruh terhadap status gizi anak
Imunisasi telah
terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting. Program
imunisasi telah menunjukkan keberhasilan yang luar biasa dan merupakan usaha
yang sangat hemat biaya dalam mencegah penyakit menular (Depkes RI, 2003)
Imunisasi juga telah berhasil menyelamatkan begitu banyak kehidupan
dibandingkan dengan upaya kesehatan masyarakat lainnya
Program ini
merupakan intervensi kesehatan yang paling efektif, yang berhasil meningkatkan
angka harapan hidup (Ranuh, 2001). Sejak penetapan the Expanded Program on
Immunisation (EPI) oleh WHO, cakupan imunisasi dasar anak meningkat dari 5%
hingga mendekati 80% di seluruh dunia. Sekurang-kurangnya ada 2,7 juta kematian
akibat campak, tetanus neonatorum dan pertusis serta 200.000 kelumpuhan akibat
polio yang dapat dicegah setiap tahunnya. Vaksinasi terhadap 7 penyakit telah 2
direkomendasikan EPI sebagai imunisasi rutin di negara berkembang: BCG, DPT,
Polio, Campak dan Hepatitis B. Banyak anggapan salah tentang imunisasi yang
berkembang dalam masyarakat. Banyak pula orang tua dan kalangan praktisi
tertentu khawatir terhadap risiko dari beberapa vaksin. Adapula media yang
masih mempertanyakan manfaat imunisasi serta membesar-besarkan risiko beberapa
vaksin.
Data mutakhir
dari Direktorat Surveilans Epidemiologi, Imunisasi, dan Kesehatan Matra,
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen
Kesehatan Indonesia, pada tanggal 27 mei 2011 menunjukkan angka cakupan
imunisasi di tahun 2010 adalah campak 89,5%, DTP-3 90,4%, polio-4 87,4%, dan
hepatitis B-3 mencapai 91%. Dari data yang ada, terlihat angka cakupan imunisasi
dasar di Indonesia sudah cukup tinggi, namun pada beberapa daerah masih
ditemukan angka cakupan di bawah standar nasional (Depkes RI, 2011).
Faktor-faktor
yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar meliputi beberapa hal,
salah satunya yang disampaikan oleh Suparyanto (2011) yang menyatakan bahwa
faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi balita antara lain adalah
pengetahuan, motif, pengalaman, pekerjaan, dukungan keluarga, fasilitas
posyandu, lingkungan, sikap, tenaga kesehatan, penghasilan dan pendidikan.
B. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian
imunisasi
2. Untuk
mengetahui tujuan imunisasi
3. Untuk
mengetahui manfaat
imunisasi
4. Untuk
mengetahui macam-macam
imunisasi
BAB II
RENCANA KEGIATAN PENYULUHAN
A.
Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik
Imunisasi Pada Anak
2. Sasaran
a.
Sasaran
: Seluruh masyarakat RW 03 Kelurahan Korong Gadang
Kecamatan Kuranji Padang
b.
Target : Semua masyrakat RW 03 yang memiki Bayi dan Balita
3.
Metode
a.
Metode
ceramah
b.
Metode
diskusi dan tanya jawab
c.
Demonstrasi
4.
Media
a.
LCD
b.
Leaflet
c.
Laptop
d.
Pena
e.
Kertas
5.
Waktu
dan tempat
Hari
: Senin
Tanggal
: 25 Januari 2016
Jam
:
Tempat : Di RW 03 Kelurahan Korong Gadang
6. Pengorganisasian
Leader : Indah Vera Wati
Co Leader :
Hayatunnupus Haqiqi
Observer : Dhira Andriani
Fasilitator :
Eva Damayanti, Lizatul Handayani, Intan Sarifanosa,afriadi, ovick saputra, sri oktavia, poppy oktavia,muttasil urahmi, kartika putriani, fari aina liafauziah, desi oktavia rini, sarah nikita nepu
B.
Setting Tempat
Keterangan
= Peserta = Moderator = Penyaji
=Fasilitator =LCD = Observer
= Pembimbing
C.
Pembagian Tugas
1. Leader
a. Membuka
dan menutup acara
b. Membuat
tata tertip acara
c. Mengatur
kelancaran acara
d. Mengingatkan
Co Leader tentang waktu kegiatan
2. Co
Leader
a. Menyampaikan
materi
b. Bersama
Leader bekerja sama dalam kelancaran acara
c. Menjawab
pertanyaan
3. Observer
a. Mengamati
kegiatan
b. Menilai
dan mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta
c. Membuat
laporan penyuluhan
4. Fasilitator
a. Memotivasi
peserta untuk mengajukan pertanyaan
b. Menjadi
contoh bagi peserta selama penyuluhan
c. Membuat
absensi
d. Mamfasilitasi
kegiatan
D. Pengaturan
Penyuluhan
No.
|
Waktu
|
Kegiatan
|
Mahasiswa
|
Peserta
|
1
|
5 menit
|
Pembukaan
|
1. Mengucapkan
salam
2. Memperkenalkan
diri
3. Menjelaskan
Tujuan
4. Menetapkan
Waktu
5. Menetapkan
Bahasa
6. Mempersilahkan
Co.Leader menyampaikan penyuluhan
|
Menjawab salam
|
2
|
20 menit
|
Menyampaikan
Materi
|
Pengertian imunisasi
a.
Menggali pengetahuan Audience
tentang imunisasi
b. Memberi Reinforcement (+)
c. Menjelaskan
pengertian imunisasi
d. Memberi
audience kesempatan untuk bertanya
e. Menjawab
pertanyaan audience
f. Meminta
audience untuk mengulangi
g. Memberi
Reinforcement (+)
Tujuan imunisasi
a. Menggali
pengetahuan Audience tentang tujuan imunisasi
b. Memberi
Reinforcement (+)
c. Menjelaskan
tujuan imunisasi
d. Memberi
audience kesempatan untuk bertanya
e. Menjawab
pertanyaan audience
f. Meminta
audience untuk mengulangi
g. Memberi
Reinforcement (+)
Manfaat
imunisasi
a. Menggali
pengetahuan Audience tentang manfaat imunisasi
b. Memberi
Reinforcement (+)
c. Menjelaskan
manfaat imunisasi
d. Memberi
audience kesempatan untuk bertanya
e. Menjawab
pertanyaan audience
f. Meminta
audience untuk mengulangi
g. Memberi
Reinforcement (+)
Macam-macam
imunisasi
a. Menggali
pengetahuan Audience tentang macam-macam imunisasi
b. Memberi
Reinforcement (+)
c. Menjelaskan
macam-macam imunisasi
d. Memberi
audience kesempatan untuk bertanya
e. Menjawab
pertanyaan audience
f. Meminta
audience untuk mengulangi
g. Memberi
Reinforcement (+)
|
Memperhatikan
dengan baik
Memberikan umpan balik
Mengemukakan pendapat
|
3.
|
5 menit
|
Tanya jawab
|
Menjawab pertanyaan
|
Memberikan
pertanyaan
|
4
|
5 menit
|
Penutup
|
1.
Menyimpulkan Materi
2.
Mengevaluasi
3.
Menutup kegiatan
|
Ikut serta
dalam menyimpulkan
|
E.
Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi
struktur
1. Diharapkan
jumlah peserta yang hadir sesuai dengan perencanaan
2. Diharapkan
waktu dan tempat sesuai dengan perencanaan
3. Diharapkan
tugas dan peran mahasiswa sesuai dengan perencanaan
4. Diharapkan
media dan alat penyuluhan sesuai rencana
b. Evaluasi
proses
1. Diharapkan
leader dapat membuka dan menutup acara dengan baik
2. Diharapkan
Co leader dapat menguasai materi dengan baik
3. Diharapkan
fasilitator berperan aktif dalam berjalannya penyuluhan
4. Diharapkan
peserta berperan aktif selama kegiatan
5. Diharapkan
peserta mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
6. Diharapkan
peserta tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan
c. Evaluasi
hasil
Diharapkan 80% peserta mampu :
1. Menyebutkan
pengertian imunisasi
dengan
bahasa sendiri dengan benar
2. Menyebutkan
tujuan imunisasi
dengan bahasa sendiri dengan benar
3. Menyebutkan
manfaat imunisasi
dengan bahasa sendiri dengan benar
4. Menyebutkan
macam-macam imunisasi
dengan bahasa sendiri dengan benar
BAB
III
KEGIATAN
PENYULUHAN
A.
Pengertian
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan
kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia
terpajan pada antigen yang serupa, tidak terjadi penyakit. (Ranuh, 2008, p10)
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada
bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh. Agar tubuh membuat zat
anti untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh
melalui suntikan (misalnya vaksin BCG, DPT dan campak) dan melalui mulut
(misalnya vaksin polio). (Hidayat, 2008, p54)
Imunisasi
berasal dari kata imun, kebal, resisten. Imunisasi berarti anak di berikan
kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal terhadap suatu penyakit
tapi belum kebal terhadap penyakit yang lain. (Notoatmodjo, 2003)
B.
Tujuan
Imunisasi
Tujuan imunisasi yaitu untuk mencegah terjadinya
penyakit tertentu pada seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada
sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan suatu penyakit
tertentu dari dunia. (Ranuh, 2008, p10)
Program imunisasi bertujuan untuk memberikan
kekebalan pada bayi agar dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak
yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit.
Secara umun tujuan imunisasi antara lain: (Atikah,
2010, p5)
1.
Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah
terserang penyakit menular
2.
Imunisasi sangat efektif mencegah
penyakit menular
3.
Imunisasi menurunkan angka mordibitas (angka
kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) pada balita
C. Manfaat Imunisasi
1. Untuk
anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat
atau kematian.
2. Untuk
keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.
Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan
menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
3. Untuk
negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal
untuk melanjutkan pembangunan
D.
Macam-macam
Imunisasi
1.
Imunisasi Bacillus Celmette-Guerin (BCG)
a.
Fungsi
Mencegah
penularan Tuberkulosis (TBC) tuberkulosis disebabkan oleh sekelompok bakteria
bernama Mycobacterium tuberculosis complex. Imunisasi BCG tidak mencegah
infeksi TB tetapi mengurangi risiko TB berat seperti meningitis TB atau TB
miliar.
b. Kontra Indikasi
Imunisasi BCG tidak boleh
diberikan pada kondisi:
1)
Seorang anak menderita penyakit kulit
yang berat atau menahun, seperti eksim, furunkulosis, dan sebagainya.
2)
Imunisasi tidak boleh diberikan pada
orang atau anak yang sedang menderita TBC
c. Efek Samping
Setelah
1-2 minggu diberikan imunisasi, akan timbul indurasi dan kemerahan ditempat
suntikan yang berubah menjadi pastula, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak
perlu pengobatan khusus, karena luka ini akan sembuh dengen sendirinya secara spontan.
2. Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, dan Tetanus)
a.
Fungsi
Imunisasi DPT bertujuan untuk mencegah 3
penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis, tetanus. Difteri bersifat ganas,
mudah menular dan menyerang terutama saluran napas bagian atas.
Pertusis, merupakan suatu penyakit yang
disebabkan oleh kuman Bordetella Perussis. Kuman ini mengeluarkan toksin
yang menyebabkan ambang rangsang batuk menjadi rendah sehingga bila terjadi
sedikit saja rangsangan akan terjadi batuk yang hebat dan lama, batuk terjadi
beruntun dan pada akhir batuk menarik napas panjang terdengar suara “hup” (whoop)
yang khas, biasanya disertai muntah. Batuk bisa mencapai 1-3 bulan, oleh
karena itu pertusis disebut juga “batuk seratus hari”
Tetanus dapat menyerang bayi, anak-anak
bahkan orang dewasa. Penderita akan mengalami kejang-kejang baik pada tubuh
maupun otot mulut sehingga mulut tidak bisa dibuka, pada bayi air susu ibu
tidak bisa masuk, selanjutnya penderita mengalami kesulitan menelan dan
kekakuan pada leher dan tubuh
b. Efek Samping
Pemberian imunisasi DPT memberikan efek
samping ringan dan berat, efek ringan seperti terjadi pembengkakan dan nyeri
pada tempat penyuntikan dan demam, sedangkan efek berat bayi menangis hebat
kerana kesakitan selama kurang lebih empat jam, kesadaran menurun, terjadi
kejang, ensefalopati, dan syok.
3.
Imunisasi Campak
a.
Fungsi
Imunisasi campak ditujukan untuk memberikan
kekebalan aktif terhadap penyakit campak. Virus campak ditularkan melalui
melalui udara, menempel dan berkembang biak pada epitel nasifaring. Gejala campak panas, batuk, pilek
makin lama makin berate dan pada hari ke 10 mulai timbul ruam atau kemerahan
pada kulit.
b.
Kontraindikasi
Pemberian imunisasi tidak boleh dilakukan
pada orang yang mengalami immunodefisiensi atau individu yang diduga menderita
gangguan respon imun karena leukimia, dan limfoma.
c.
Efek Samping
Hingga 15 % pasien dapat mengalami demam
ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah
vaksinasi.
4.
Imunisasi Polio
a.
Fungsi
Merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah
penyakit poliomyelitis. Poliomielitis adalah penyakit pada susunan syaraf pusat
yang disebabkan oleh satu dari tiga virus yang berhubungan, yaitu virus polio
tipe 1, 2, atau 3. Polio menyebabkan demam, muntah-muntah, dan kakuatan otot
dan dapat menyerang syaraf-syaraf, mengakibatkan kelumpuhan permanen. Penyakit
ini dapat melumpuhkan otot pernapasan dan otot yang mendukung proses penelanan,
menyebabkan kematian
b.
Kontraindikasi
Pemberian imunisasi polio tidak boleh
dilakukan pada orang yang menderita defisiensi imunitas. Tidak ada efek yang
berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit.
Namun, jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulang
dapat diberikan setelah sembuh.
5.
Imunisasi Hepatitis B
a. Fungsi
Imunisasi hepatitis B, ditujukan untuk memberi tubuh berkenalan
terhadap penyakit hepatitis B, disebakan oleh virus yang telah mempengaruhi
organ liver (hati). Virus ini akan tinggal selamanya dalam tubuh. Bayi-bayi
yang terjangkit virus hepatitis berisiko terkena kanker hati atau kerusakan
pada hati. Virus hepatitis B biasanya disebarkan melalui kontak dengan cairan
tubuh (darah, air liur, air mani) penderita penyakit ini, atau dari ibu ke anak
pada saat melahirkan. Gejala mirip flu, yaitu hilangnya nafsu makan, mual,
muntah, rasa lelah, mata kuning dan muntah serta demam, urine menjadi kuning
dan sakit perut.
b. Efek Samping
Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan
disekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya
hilang setelah 2 hari.
c. Kontraindikasi
Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan
disekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya
hilang setelah 2 hari.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Imunisasi telah
terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang sangat penting.
Program imunisasi telah menunjukkan keberhasilan yang luar biasa dan merupakan
usaha yang sangat hemat biaya dalam mencegah penyakit menular (Depkes RI, 2003)
Imunisasi juga telah berhasil menyelamatkan begitu banyak kehidupan
dibandingkan dengan upaya kesehatan masyarakat lainnya
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada
bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh. Agar tubuh membuat zat
anti untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan kedalam tubuh
melalui suntikan (misalnya vaksin BCG, DPT dan campak) dan melalui mulut
(misalnya vaksin polio). (Hidayat, 2008, p54)
B. SARAN
Diharapkan
setelah melakukan penyuluhan masyarakat
mampu memahami tentang
imunisasi dan mampu berpartisipasi untuk pemberian imunisasi pada anak.