Selasa, 02 Juni 2015

Satuan Acara Penyuluhan (HDR) dengan klien HDR



  SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAN KELUARGA DALAM MERAWAT ANGGOTA KELUARGA DENGAN HARGA DIRI RENDAH

  
Topik                      : Peran Keluarga Dalam Merawat Anggota Keluarga Dengan Harga Diri Rendah
Hari/Tangal              : Sabtu, 30 Mei 2015
Pukul                       : 08.00-8.30 WIB            
Sasaran                   : Pengunjung Puskesmas Nanggalo Padang
Tempat                    : Ruang Pelayanan Puskesmas Nanggalo Padang
 

A.    Latar belakang
  Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi sehat, emosional, psikologis, dan sosiologis yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif dan kestabilan emosional. Kesehatan jiwa memiliki banyak komponen dan di pengaruhi oleh berbagai faktor  (Johnson, 1997).
  Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain (Stuart dan Sudeen, 1998).
  Harga diri adalah pandangan keseluruhan dari individu tenang dirinya sendiri. Penghargaan diri juga kadang dinamakan martabat diri atau gambaran diri. Misalnya, anak dengan penghargaan diri yang tinggi mungkin tidak hanya memandang dirinya sebagai seseorang, tetapi juga sebagai seseorang yang baik.
  Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.Harga diri merupakan evaluasi diri negatif yang berkepanjangan/perasaan tentang diri atau kemampuan diri (herdman,2012).
   Harga diri rendah berkepanjangan termasuk kondisi tidak sehat mental karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain, terutama kesehatan jiwa.
 Dampak yang dapat ditimbulkan oleh pasien yang mengalami harga diri rendah  adalah kehilangan kontrol dirinya. Pasien akan mengalami panik dan perilakunya. Pada situasi ini pasien dapat melakukan bunuh diri (suicide), membunuh orang lain (homicide),bahkan merusak lingkungan Untuk memperkecil dampak yang ditimbulkan harga diri rendah, dibutuhkan penanganan yang tepat.
   Pada studi terbaru WHO di 14 negara menunjukaan bahwa pada negara-negara berkembang, sekitar 76-85% kasus gangguan jiwa tergolong parah dan tidak dapat pengobatan apapun. Dari 150 juta populasi orang dewasa Indonesia, berdasarkan data Depertemen Kesehatan (Depkes), ada 1,74 juta orang mengalami gangguan mental emosional. Sedangkan 4% dari jumlah tersebut terlambat berobat. Sedangkan kunjungan Pukesmas tahun 2012  sebanyak 1.434.894 kunjungan, terdiri dari 313.480 kunjungan baru dan 1.121.414 kunjungan lama, sementara yang mengalami gangguan jiwa sebanyak 8.914 kunjungan, artinya 0.006% dari total kunjungan adalah dengan gangguan kejiwaan.
  Kunjungan pasien jiwa tahun 2014 sebanyak 726, jumlah pasien jiwa sebanyak 77 orang terdiri dari : skizofenia, depresi, GAB, neuro, retradasimental, kesehatan anak, epilepsi.
  Keluarga sebagai orang terdekat dengan klien merupakan sistem pendukung utama dalam memberikan pelayanan langsung pada saat klien berada dirumah. Oleh karena itu,keluarga memiliki peran penting didalam upaya merawat anggota keluarga dengan harga diri rendah. Melihat fenomena diatas, maka keluarga perlu mempunyai pemahaman mengenai cara perawatan anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa khususnya harga diri rendah ini. Salah satu upaya yang dilakukan adalah perawat dapat melaksanakan penyuluhan guna memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga.
  Oleh karena itu dalam praktek Keperawatan Jiwa I, kami akan melakukan penyuluhan mengenai peran keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan harga diri rendah di Puskesmas Nanggalo Padang.
      B.  TUJUAN
1.      Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara merawat anggota kelurga dengan harga diri rendah
2.      Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan masyarakat/keluarga mampu:
a.       Menyebutkan pengertian harga diri rendah
b.      Menyebutkan penyebab harga diri rendah
c.       Menyebutkan tanda dan gejala harga diri rendah
d.      Menyebutkan akibat lanjut dari harga diri rendah
e.       Menyebutkan cara merawat anggota keluarga dengan harga diri rendah
C. Pelaksanaan Kegiatan
1.         Topik
Peran keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan harga diri rendah.
2.         Sasaran dan Target
Sasaran   : Pengunjung Puskesmas Nanggalo Padang
Target   : Masyarakat/keluarga pengunjung Puskesmas Nanggalo yang mempunyai anggota keluarga dengan harga diri rendah
Metode
§ Ceramah
§ Tanya jawab
§ Diskusi
3.         Media dan alat
·         LCD
·         Laptop
·         Power Point
·         Leaflet
·         Microfon
4.         Waktu dan Tempat
Hari/tanggal    : Sabtu/30 Mei 2015
Waktu            : 08.00 WIB s.d 08.30 WIB
              Tempat          : Ruang Pelayanan
5.         Pengorganisasian
1.     Moderator                      :  Indah Verawati
2.     Presenter                        :  Firmansyah
3.      Observer                       :  Reni Angraini
4.     Fasilitator                       :   Fari Aina LiaFauziah, Feby Andea Pricilia, Ayu Bella Nasta, Eva Damayanti,Jelly Oktaviani
6.      Tugas Pengorganisasian
1.      Penanggung Jawab
Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan.

2.      Moderator
§  Membuka acara
§  Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing
§  Menjelaskan tujuan dan topik
§  Menjelaskan kontrak waktu, bahasa, tata tertib penyuluhan
§  Menyerahkan jalannya penyuluhan kepada pemateri
§  Mengarahkan alur diskusi
§  Memimpin jalannya diskusi
§  Menutup acara

3.      Presenter
·      Mempresentasikan materi untuk penyuluhan.
·      Membuat Materi penyuluhan

4.      Fasilitator
§ Memotivasi pasien untuk berperan aktif dalam jalannya penyuluhan.
§ Membantu dalam menanggapi pertanyaan dari pasien.
§ Membuat absensi

5.      Observer
§ Mengamati proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir.
§ Menyampaikan laporan hasil penyuluhan baik secara verbal dan non verbal.

6.         Setting Tempat














 
                                                   
                                                                 






































 


 


  Keterangan :
                                                : Moderator                             : Presenter
: Media                                    : Obsever
: Pembimbing
: Peserta 
: Fasilitator
  

D.    Kegiatan Penyuluhan
NO
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan
1.
5 menit
Pembukaan
·      Memberi salam
·      Memperkenalkan anggota penyuluhan dan pembimbing
·      Menjelaskan kontrak, waktu, bahasa, topik dan tujuan penyuluhan

·         Menjawab Salam
·         Mendengarkan dan  memperhatikan
·         Mendengarkan dan mengemukakakn pendapat
2.
20 menit
Pelaksanaan
·      Menggali pengetahuan audience tentang pengertian HDR
·      Memberi reinforcement positif (+)

·      Menjelaskan pengertian HDR

·      Menggali pengetahuan audience tentang  penyebab HDR
·      Memberi reinforcement positif (+)

·      Menjelaskan tentang penyebab HDR
·      Menggali pengetahuan audience tentang tanda dan gejala HDR
·         Memberi reinforcement positif (+)
·         Menjelaskan tanda dan gejala HDR
·         Menggali pengetahuan audience tentang akibat lanjut HDR
·         Memberi reinforcement posistif (+)
·         Menjelaskan tentang akibat lanjut HDR
·         Menggali pengetahuan audience tentang cara merawat anggota keluarga dengan HDR
·         Memberi reinforcement positif (+)
·         Menjelaskan tentang cara merawat keluarga HDR

·         Mengemukakan pendapat
·         Mendengarkan dan memperhatikan

·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Mengemukakan pendapat
·         Mendengarkan dan memperhatikan

·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Mengemukakan pendapat
·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Mengemukakan pendapat
·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Mengemukakan pendapat

·         Mendengarkan dan memperhatikan
·         Mendengarkan dan memperhatikan

3.
5 menit
Sesi Tanya Jawab
·         Mempersilahkan audience untuk bertanya/menanggapi pertanyaan
·         Menjawab pertanyaan

·         Mengajukan pertanyaan

·         Mendengarkan dan memperhatikan
4.
5 menit
Penutup
·           Melakukan evaluasi
·           Bersama audience menyimpulkan materi penyuluhan

·           Menutup penyuluhan dan memberikan salam



·         Menjawab pertanyaan
·         Bersama moderator menyimpulkan materi penyuluhan
·         Menjawab salam

E.     Kriteria Evaluasi
a.         Evaluasi Struktur
§  Diharapkan jumlah peserta yang hadir sesuai dengan perencanaan (10 peserta)
§  Diharapkan waktu dan tempat sesuai perencanaan
§  Diharapkan tugas dan peran mahasiswa sesuai perencanaan
§  Diharapkan media dan alat penyuluhan sesuai rencana
b.         Evaluasi Proses
§ Diharapkan moderator dapat membuka dan menutup acara dengan baik
§ Diharapkan presenter dapat menguasai materi dengan baik
§ Diharapkan fasilitator berperan aktif dalam berjalan nya penyuluhan
§ Diharapkan peserta berperan aktif selama kegiatan
§ Diharapkan peserta mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
§ Diharapkan peserta tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan
c.          Evaluasi Hasil
     Diharapkan 80% Peserta mampu :
1.   Menyebutkan pengertian HDR dengan bahasanya sendiri dengan benar.
2.   Menyebutkan bagaimana proses terjadinya HDR dengan bahasanya sendiri dengan benar.
3.   Menyebutkan tanda  dan gejala HDR dengan bahasanya sendiri dengan benar.
4.   Menjelaskan cara  merawat anggota keluarga HDR dengan bahasanya sendiri dengan benar.

F.     Penutup
a)      Kesimpulan
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti, dan rendah diri berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri. Harga diri berkepanjangan termasuk kondisi tidak sehat mental karena dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lain, terutama kesehatan jiwa.
b)     Saran
     Diharapkan setelah melakukan penyulahan keluarga mampu membina pasien harga diri rendah
  
Padang, 30-Mei-2015

Ketua



                  ( Firmansyah )


Di setujui

     Pembimbing Akademik                                     Pembimbing Klinik



                (Ns. Rifka Putri Handayani ,S.Kep)                               ( Fitri Diah.NP )                                    
  
Lampiran Materi
1.      Pengertian HDR
Harga diri rendah adalah perasaan tidah berharga, tidak berarti, dan rendah diri berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri dan kemampuan diri.Harga diri kronik merupakan evaluasi diri negatif yang berkepanjanga/perasaan tentang diri atau kemampuan diri (herdman,2012)
      Harga diri rendah muncul akibat dari penilaian internal individu maupun penilaian eksternal yang negatif. Penilaian internal adalah penilaian yang berasal dari diri individu itu sendiri, sedangkan penilaian eksternal merupakan penilaian dari luar dir individu (misal: lingkungan) yang mempengaruhi penilaian individu tersebut.

2.      Penyebab HDR
Harga diri dan konsep diri tidak bisa dipisahkan dari memandang diri sendiri. Harga diri merupakan penilaian seseorang terhadap diri sendiri, baik bersidat positif maupun negatif. Sementara konsep diri merupakan penilaian yang berasal dari dalam diri sendiri.
Seseorang yang memilki harga diri rendah maka akan membatasi pergaulannya, kurang percaya diri, kurang aktif, dan tidak bisa bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
Faktor yang menyebabkan seseorang mengalami harga diri rendah, yakni:
1.Pola Asuh Keluarga
   Pola asuh yang diterapkan di keluarga sangat berpengaruh terhadap bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Pola asuh yang permisif cenderung kurang terkontrol sehingga seseorang menjadi tidak bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak bisa diterima masyarakat. Sebaliknya, pola asuh otoriter kadang menyebabkan masalah maladaptif dalam menilai diri.
2.Tekanan/Trauma
   Banyak faktor yang bisa menyebabkan timbulnya trauma, misalnya kekerasan fisik, seksual, dan peristiwa lain yang bisa mengancam seseorang hingga tidak bisa lepas dari bayang-bayang kejadian yang tidak menyenangkan tersebut.
3.Keadaan Fisik
   Harga diri seseorang juga dipengaruhi oleh kondisi fisik. Kondisi fisik yang mempunyai kekurangan atau cacat akan membuat seseorang merasa minder. Akibatnya mereka cenderung menarik diri untuk menyembunyikan kekurangannya.
4.Ketidakberfungsian Secara Sosial
   Ketidakberfungsian secara sosial disini adalah tidak mampunya seorang individu menempatkan dirinya dalam fungsi sosial. Misalnya seorang kepala rumah tangga yang menganggur, akan merasa rendah diri dalam kehidupan sosialnya
3.      Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala HDR dapat di lihat dari ungkapan pasien yang menunjukan penilaian negatif tentang dirinya dan di dukung dengan data hasil wawancara dan observasi.
a)      Data subjektif
Pasien mengungkapan tentang :
1.    Hal negatif diri sendiri atau orang lain
2.    Perasaan tidak mampu
3.    Pandangan hidup yang pesimis
4.    Penolakan terhadap kemampuan diri

b)      Data objektif
1.      Penurunan produktifitas
2.      Tidak berani menatap lawan bicara
3.      Libik banyak menundukkan kepala saat berinteraksi
4.      Bicara lambat dengan nada suara lemah

4.      Akibat Lanjut HDR
     Klien yang mengalami harga diri rendah bisa mengakibatkan gangguan interaksi sosial: menarik diri, memicu munculnya perilaku kekerasan yang berisiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Isolasi social merupakan keadaan dimana individu dan kelompok mengalami kebutuhan meningkat keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk melakukan kontak.

5.      Cara Merawat Keluarga Dengan HDR
Tindakan keperawatan harga diri rendah dilakukan terhadap pasien dan keluarga (pelaku rawat) saat melakukan pelayanan di puskesmas atau kunjungan rumah, perawat menemui keluarga (pelaku rawat) terlebih dahulu sebelum menemui pasien. Bersama keluarga perawat mengidentifikasi masalah yang di alami pasien dan keluarga. Tindakan keperawatan untuk pasien dan keluarga dilakukan pada setiap pertemuan, minimal 4x pertemuan dan dilanjutkan hingga pasien mampu mengatasi harga diri rendah dan keluarga mampu merawat harga diri rendah.
a.         Tindakan keperawatan untuk pasien HDR
      Tujuan: pasien mampu:
1)             Membina hubungan saling percaya
2)             Mengidentifikasi kemmpuan dan aspek posistif yang dimiliki
3)             Menilai kemampuan yang dapat digunakan
4)             Menetapkan/memilih kegiatan yang sesuai kemampuan
5)             Melatih kegiatan yang telah dipilih sesuai kemampuan
6)             Merencanakan kegiatan yang telah dilatihnya

Tindakan keperawatan:
1.    Membina hubungan saling percaya, dengan cara:
a.              Ucapkan salam setiap kali berintekrasi dengan pasien
b.             Perkenalakan diri denan pasien: perkenalakan nama dan nama panggilan yang perawat sukai, serta tanyakan nama dan nama panggilan pasien yang disukai.
c.              Tanyakan peraaan dan keluhan pasien saat ini
d.             Buat kontrak asuhan: apa ang perawata akan lakukan bersama pasien, berpa lama akan dikerjakan, dan tempatnya di mana.
e.              Jelaskan bahwa perawat akan merahasiakan informasi yang diperoleh untuk kepentingan terapi.
f.              Tunjukan sikap empati tehadap pasien.
g.             Penuhi kebutuhan dasar pasien bila memungkinkan
2.      Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki pasien
Tindakan keperawatan keperawatan yang dilakukan adalah:
a.       Identifikasi kemempuan melakukan kegiatan dan aspek positif pasien
b.      Beri pujian yang realistik dan hindarkan memberikan penilaian yang negatif setiap kali bertemu dengan pasien.
3.      Membantu pasien dan menilai kemampuan yang dapat digunaan
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
a.       Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan saat ini (pilih dari daftar kegiatan):buat daftar kegiatan yang dapat  dilakukan saat ini.
b.      Bantu pasien menyebutkan dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang diungkapkan pasien
4.      Membantu pasien dapat memilih atau menetapkan kegiatan berdasarkan daftar kegiatan yang dapat dilakukan
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah:
a.       Diskusikan kegiatan yang akan dipilih untuk dilatih saat pertemuan.
b.      Bantu pasien memberikan alasan terhadap pilihan yang ia tetapkan.
  
5.      Melatih kegiatan yang akan dipilih pasien sesuai kemampuan:
Tindakan keperawatan yang akan dilakukan adalah:
a.       Latih kegiatan yang akan dilatih (alat dan cara melakukannya)
b.      Bantu pasien memasukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan dua kali  perhari.
c.       Berikn dukungan dan pujian yang nyata setiap kemajuan yang diperlihatkan pasien.
6.      Membantu pasien dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya dan menyusun rencana kegiatan.
Tindakan keperawatan yang dapat dilakukan adalah :
a)      Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba kegiatan yang telah dilatih.
b)      Beri pujian atas aktivitas atau kegiatan yang dapat dilakukan pasien setiap hari.
c)      Tindakan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan perubahan setiap aktivitas
d)     Susun daftar aktivitas yang sudah dilatihkan bersama pasien dan keluarga.
e)      Beri kesempatan pasien untuk mengungkapkan persaannya setelah pelaksanaan kegiatan
f)       Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktivitas yang dilakukan pasien

DAFTAR PUSTAKA

Keliat budi, ana. 2005. Peran serta keluarga dalam perawatan klien gangguan jiwa. EGC.
Modul keperawatan jiwa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar