Selasa, 27 Oktober 2015

Laporan Pendahuluan Pada Keluarga Pra Sekolah (Families with preschool)



BAB I
PENDAHULUAN

a.      Latar Belakang
            Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998).
Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitsi tumbuh kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati, cinta kasih, toleransi, dan empati.
Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret atau gambaran dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian karena anak merupakan individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara unik dan tidak dapat diulang setelah usia bertambah (sayekti,2004).
Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah ini sedang dalamproses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yag rentan berbagai penyakitbdan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh praktisi kesehatan dan juga usaha-usaha pencegahan adalah yang tetap paling baik dilakukan (Depkes, 1988).
Keperawatan keluarga berkaitan erat dengan upaya keluarga mempunyai kemampuan dalam menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Perawat dapat menbantu keluarga dalam memecahkan masalah kesehatannya sehingga mencapai keadaan keluarga yang optimal.
Suatu peran penting keluarga terkait dengan perawatan anak adalah peran pengasuhan (parenting role), yang sama dalam menjalankan peran ini keluarga sangat dipengaruhi oleh faktor usia orang tua, keterlibatan ayah atau suami dala pengasuhan anak, latar belakang pendidikan orang tua, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak, stress yang dialami orang tua, dan hubungan suami istri. Berkaitan dengan perawatan anak di rumah sakit, keluarga punya tugas adaptif, yaitu meneriama kondisi anak, mengelola kondisi anak, memnuhi kebutuhan perkembangan anak, memenuhi kebutuhan perkembangan keluarga, menghadapi stressor dengan positif, membatu keluarga untuk mengelola perasaanyang ada,mendidik anggota keluarga yang lain tentang kondisi anak yang sedang sakit, dan mengembangkan sisitem dukungan social keluarga dengan anak prasekolah. (Menurut BKKBN, 1999).

b.      Rumusan Masalah
Berdasarkan  latar belakang yang diuraikan diatas,dapat dirumuskan permasalahanya yaitu bagaimana penerapan asuhan keperawatan keluarga dengan tahap perkembangan keluarga anak usia Pra Sekolah di wilayah Gurun Laweh RT 01 / RW 03

c.       Tujuan
Agar mahasiswa dapat memberikan asuhan keperawatan keluarga secara efektif tentang bagaimana perkembangan keluarga pada tahap pra sekolah

d.      Manfaat
Menambah pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan kemampuan peneliti tahap perkembangan keluarga dengan tahap pra sekolah dan menganalisis suatu permasalahan serta penerapan ilmu yang didapatkan menjadi bahan lanjutan untuk penelitian selanjutnya.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.          Pengertian
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakay terdiri atas kepala keluarga, serta beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Depkes, 1988).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. (Menurut BKKBN, 1999).

B.       Ciri-ciri keluarga
Ada beberapa ciri-ciri keluarga menurut Nasrul Effendi (2007) sebagai berikut:
1. Diikat dalam satu perkawinan
2. Ada ikatan batin
3. Ada tanggung jawab masing anggota
4. Ada pengambilan keputusan
5. Kerjasama di antara anggota keluarga
6. Komunikasi interaksi antar anggota keluarga

C.      Tipe/Bentuk Keluarga
Bentuk-bentuk keluarga antara lain: (Zaidin Ali, 2009: 6-7)
a.  Keluarga Inti (Nuclear Family)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b.  Keluarga Besar (Ekstended Family)
Adalah keluarga inti di tambah dengan sanak saudara, misal: nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dan sebagainya.
c.  Single parent family
Adalah satu keluarga yang di kepalai oleh satu kepala keluarga dan hidup bersama dengan anak-anak yang masih bergantung kepadanya.
d.  Nuclear dyed
Adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa anak, tinggal dalam satu rumah yang sama.

e.  Blended Family
Adalah suatu keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan, yang masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan terdahulu.
f.  Three Generation Family
Adalah keluarga yang terdiri dari tiga generasi, yaitu kakek, nenek, bapak, ibu dan anak-anak dalam satu rumah.
g.  Single adult living alone
Adalah bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang dewasa yang hidup dalam rumahnya.
h.  Middle age atau Elderly Couple
Adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri paruh baya.

D.      Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi keluarga antara lain: (Zaidin Ali, 2009; 11-12)
1.      Fungsi biologis, kebutuhan meliputi:
a.       Sandang, Pangan dan papan
b.      Hubungan seksual suami istri
c.       Reproduksi atau pengembangan keturunan
2.      Fungsi ekonomi
                  Keluarga (dalam hal ini ayah) mempunyai kewajiban menafkahi  keluarganya (istri dan anaknya)
3.      Fungsi pendidikan
                  Disini keluarga berfungsi sebagai (transmiter budaya atau mediator sosial budaya bagi anak)
4.      Fungsi sosialisasi
                  Keluarga merupakan penyamaan  bagi masyarakat masa depan dan lingkungan keluarga merupakan faktor penentu yang sangat mempengaruhi kualitas generasi yang akan datang
5.      Fungsi perlindungan
                     Keluarga sebagai pelindung bagi para anggota keluarga dari gangguan, ancaman   atau  kondisi  yang  menimbulkan  ketidaknyamanan   (fisik, psikologis) para anggotanya
6.      Fungsi rekreasi
                     Keluarga diciptakan sebagai lingkungan yang memberi kenyamanan, keceriaan, kehangatan dan penuh semangat bagi anggotanya        
7.      Fungsi agama (religius)
                      Keluarga berfungsi sebagai penanam nilai-nilai agama kepada anak agar mereka memiliki pedoman hidup yang benar      
    
E.      Tugas keluarga dalam bidang kesehatan
       Friedman (2002) membagi 5 peran kesehatan dalam keluarga yaitu:
1.      Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggotanya
2.      Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat
3.      Menberikan keperawatan kepada anggota keluarganya yang sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
4.      Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungjan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga.;/span>
5.      Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga kesehatan, yang menunjukan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada.

F.      Tugas Perkembangan Sesuai Dengan  Tahap Perkembangan  (Duval) (Sociological Perspective) 
1)         Keluarga baru menikah
·         Membina hubungan Intim
·         Bina hubungan, dengan keluarga lain : teman     dan       kelompok sosial
2)         Keluarga dengan anak baru lahir
·         Persiapan menjadi orang tua
·         Adaptasi keluarga baru, interaksi keluarga, hubungan seksual
3)         Keluarga dengan anak usia pra sekolah
·         Memenuhi kebututuhan anggota keluarga : rumah, rasa aman
·         Membantu anak untuk bersosialisasi
·         Mempertahankan hubungan yang sehat keluarga intern dan       luar
·         pembagian tanggung jawab
·         Kegiatan untuk stimulasi perkembangan anak

4)         Keluarga dengan anak usia sekolah
·         membantu sosialisasi anak dengan lingkungan luar
·         Mempertahankan keintiman pasangan
·         Memenuhi kebutuhan yang meningkat
5)         Keluarga dengan anak remaja
·         Memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab
·         Mempertahankan hubungan intim dengan keluarga
·         Komunikasi  terbuka : hindari, debat,  permusuhan
·         Persiapan perubahan sistem peran
6)         Keluarga mulai melepas anak sebagai dewasa
·         Perluas jaringan keluarga dari keluarga inti ke extended
·         pertahnakan keintiman pasanagan
·         Membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru
·         Penataan kembali peran orang tua
7)         Keluarga dengan usia pertengahan
·         mempertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan
·         Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebaya
·         Meningkatkan keakraban pasangan
8)         Keluarga usia tua
·         Mertahankan suasana saling menyenangkan
·         Berdapatasi dengan perubahan : kehilangan pasangan, kekuatan fisik, dan penghasilan
·         Pertahankan keakraban pasangan
·         Melakukan life review masa lalu 
9)         Keluarga usia tua
·         Mempertahankan suasana saling menyenangkan
·         Beradaptasi dengan perubahan : kehilangan pasangan , kekuatan fisik, dan penghasilan
·         Pertahankan keakraban pasangan
·         Melakukan life review masa lalu 

 G.  Pemegang Kekuasaan Dalam Keluarga
      a.       Patriakal, yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ayah
      b.      Matriakal, yang dominant dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu
      c.       Equalilitarian, yang memegang kekuasaan dalam keluarga adalah ayah dan ibu 

      H.    Peranan Keluarga
      a.       Peranan keluarga
                  menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dalam keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga adalah sebagai berikut:
      b.      Peranan Ayah
            Ayah sebagai suami dari istri dan ayah dari anak-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah, pendidikan, pelindung dan pemberi rasa aman sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
c.       Peranan Ibu
            Ibu sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga sebagai salah satu kelompok peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung serta sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya
      d.      Peranan Anak
            Anak-anak melaksanakan peranan spikososial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental, sosial dan spiritual. 

      I.      Fungsi Keluarga
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan oleh keluarga :
      a.       Fungsi Biologis
                  -          Untuk meneruskan keturunan
-          Memelihara dan membenarkan ana
-          Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
-          Memelihara dan merawat anggota keluarga
      b.      Fungsi Psikologis
                  -          Memberi kasih sayang dan rasa aman
-          Memberi perhatian diantara anggota keluarga
-          Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
-          Memberi identitas keluarga

      c.       Fungsi Sosial
                -      Membina sosialisasi pada anak
                -     Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
                -     Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
d.      Fungsi Ekonomi
-       Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
-  Pengaturan pengguna penghasilan kelaurga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
-    Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan sebagainya                                                    
e.       Fungsi Pendidikan
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan membentuk periaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya.
- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi perananya sebagai orang dewasa.
-    Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

J.      Ahli Lain Membagi Fungsi Keluarga Sebagai Berikut :
1)   Fungsi Pendidikan
Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa nanti.
2) Fungsi Sosilisasi Anak
Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat.
3) Fungsi Perlindungan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik,sehingga anggota keluarga merasa terlindungi dan merasa aman
4 ) Fungsi Perasaan
Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif,merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga 
5 ) Fungsi Religius
Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak-anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan yang lain setelah kehidupan ini.
6) Fungsi Ekonomi
Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain,kepala keluarga bekerja untuk memperoleh penghasilan,mengatur penghasialn tersebut sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
7) Fungsi Rekreatif
Tugas keluarga dalam fungsi rekreatuf ini tidak selalu harus pergi ke tempat rekreasi,tetapi yang penting bagaiman menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga rekreasi dapat dilakukan dirumah dengan cara menonton tv bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing anggota keluarga
8) Fungsi Biologis
Tugas keluarga dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
Dari berbagai fungsi di atas ada tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, yaitu :
a)      Asih, adalah memberikan kasih sayang, pehatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan meraka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
b)      Asuh, adalah menuju kebutuan pemeliharaan dan perawatan anak agar kesehatannya selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadikan mereka anak-anak 
c)      Asah, adalah memenuhi kebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.

K.      Tahap-Tahap Kehidupan Keluarga
Tahap-tahap  kehidupan keluarga menurut duvail adalah sebagai berikut :
         a.     Tahap pembentukan keluarga, tahap ini dimulai  dari pernikahan yang dilanjutkan dalam pembentukan rumah tangga.
      b.    Tahap menjelang kelahiran anak, tugas keluarga untuk mendapatkan keturunan sebagai generasi penerus, melahirkan anak merupakan kebanggaan bagi keluarga yang merupakan saat-saat yang sangat dinantikan.
      c.     Tahap menghadapi bayi, dalam hal ini keluarga dapat mengasuh, mendidik, dan memberikan kasih sayang kepada anak, karena pada tahap ini bayi kehidupan sangat tergantung kepada kedua orang tuanya, dan kondisinya sangat lemah.
      d.    Tahap menghadapi anak pra sekolah, pada tahap ini anak sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya, sudah mulai bergau dengan teman sebaya, tetapi sangat rawan dalam masalah kesehatan, karena tidak mengetahui mana yang kotor dan mana yang bersih..Dalam fase ini anak sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan dan tugas keluarga adalah mulai menanamkan norma-norma sosial  budaya.
       e.     Tahap menghadapi anak sekolah, dalam tahap ini tugas keluaga adalah bagaimana mendidik anak, mengajari anak untuk mempersiapkan masa depannya, membiasakan anak belajar secara teratur, mengontrol tugas-tugas sekolah anak, dan meningkatkan pengetahuan umum anak.
        f.     Tahap menghadapi anak remaja, tahap ini adalah tahap yang paling rawan, karena dalam tahap ini anak akan mencari identitas buku dalam membentuk kepribadiannya, oleh karena itusuri tauladan dari kedua orang tua sangat diperlukan.Komunikasi dan saling pengertian antara kedua orangtua dengan anak perlu dipelihara dan dikembangkan.
       g.    Tahap melepaskan anak kemasyarakat, setelah melalui tahap remaja dan anak telah dapat menyelesaikan pendidikannya. Maka tahap selanjutnya adalah melepaskan anak kemasyarakat dalam memulai kehidupan yang sesungguhnya, dalam tahap ini anak akan memulai kehidupan berumah tangga.
     h.    Tahap berdua kembali setelah anak besar dan menempuh kehidupan keluarga sendiri-sendiri, tinggalah suami istri berdua saja. Dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi dan tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi dan stress.
     i.   Tahap masa tua, tahap ini masuk ketahap lanjut usia, kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meninggalkan dunia yang fana ini. 

L. TAHAP TUMBUH KEMBANG ANAK PRASEKOLAH
Definisi tumbuh kembang pada anak
1.      Pertumbuhan (Growth)
2.      Berkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (kg/gr) atau ukuran panjang (meter/centimeter) (Soetjiningsih : 1998).
Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu peningkatan jumlah atau ukuran sel tubuh yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran dan berat seluruh bagian tubuh (Supartini, Yupi : 2004).
3.      Perkembangan (Development)
Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik beratkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi dan pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2004).
Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih komleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan ( Soetjiningsih : 1998).
Mencakup aspek-aspek lain dari deferensiasi bentuk termasuk perubahan emosi atau sosial yang sangat ditentukan oleh interaksi dengan lingkungan
4.      Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah
    1. Pertumbuhan
Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun prasekolah. Waktu rata-rata denyut jantung dan pernapasan menurun hanya sedikit mendekati 90x/menit dan pernapasan 22-24x/menit. TD meningkat sedikit ke nilai rata-rata 95/58mmH. Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6 kali berat badan lahir. Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang mereka menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4 tahun,dan berada pada tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun kelima mereka. Perpanjangan tungkai kaki menghasilkan penampilan yang lebih kurus. Kepala sudah mencapai 90% dari ukuran orang dewasa pada ulang tahun ke enam. Perbedaan kecil terjadi antara jenis kelamin, walaupun anak laki-laki sedikit lebih besar dengan lebih banyak otot dan kurang jaringan lemak.
Kekurangan nutrisi umunya terjadi pada anak-anak berusia dibawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A dan C serta zat besi. Konsumsi karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang sangat besar dari makanan yang berlemak bisa menimbulkan kegemukan dan menjadikan anak prasekolah dalm kondisi sangat lapar. Orang tua dan penberi pelayanan perlu membuat asaha secara sadar untuk membantu anak prasekolah mengembangkan kebiasaan makan yang sehat dan mencegah defisiensi dan kelebihan.
b.      Perkembangan
Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada dilingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan pola sosialisasinya.
Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri, seperti mandi, makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan BAB,Mulai memahami waktu, penggunaan tangan primer terbentuk.
c.       Perkembangan psikoseksual ( Sigmund Freud )
Fase berkembangan psikoseksual untuk anak usia sekolah masuk pada fase falik. Selama fase ini, genitalia menjadi area yang menarik dan area tubuh yang sensitif. Anak mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan mengetahui adanya perbedaan jenis kelamin.
d.      Perkembangan psikososial ( Eric Ericson )
Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah adalah inisiatf vs rasa bersalah. Perkembangan ini diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan melalui kemampuan bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan. Inisiatif berkembang dengan teman sekelilingnya. Kemampuan anak berbahasa meningkat. Anak mulai menuntut untuk melakukan tugas. Hasil akhir yang diperoleh adalah menghasilkan suatu prestasinya.
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berpretasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih marah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.
e.       Perkembangan kognitif ( Jean Piaget )
Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase praoperasional. Karakteristik utama perkembangan intelektual tahap ini didasari sifat egosentris. Pemikiran di dominasi oleh apa yang dilihat, dirasakan dan dengan pengalaman lainnya.
Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu:
f.       Prokonseptual ( 2- 4 tahun )
Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bermasyarakat. Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan error dan menginterpretasikan benda/kejadian. Anak mulai menggunakan sinbulkata-kata, mengingat masa lalu, sekarang dan yang akan datang.
g.      Intuitive thuoght ( 4-7 tahun )
Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir timbal balik. Anak biasanya banyak meniru perilaku orang dewasa tetapi sudah bisa memberi alasan pada tindakan yang dilakukan.
h.      Perkembangan Moral ( Kahlberg )
Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki fase prekonvensional. Anak belajar baik dan buruk, benar dan salah melalui budaya sebagai dasra peletakan nilai moral.

  
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan masyarakat serta lingkungannya
Keperawatan keluarga berkaitan erat dengan upaya keluarga mempunyai kemampuan dalam menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Perawat dapat menbantu keluarga dalam memecahkan masalah kesehatannya sehingga mencapai keadaan keluarga yang optimal.
Suatu peran penting keluarga terkait dengan perawatan anak adalah peran pengasuhan (parenting role), yang sama dalam menjalankan peran ini keluarga sangat dipengaruhi oleh faktor usia orang tua, keterlibatan ayah atau suami dala pengasuhan anak, latar belakang pendidikan orang tua, pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak, stress yang dialami orang tua, dan hubungan suami istri.
B.     Saran
Dengan disusunnya makalah tentang keperawatan pada keluarga usia prasekolah ini kami mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat memahami serta menanggapi apa yang telah saya susun untuk kemajuan dan dapat dimanfaatkan dalam penerapan dalam perawatan keluarga

DAFTAR PUSTAKA
Soetjiningsih (1994), Tumbuh Kembang Anak, Bagian Kesehatan Anak FK Udayana, Jakarta. EGC,
Soetjiningsih. (1995). Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC.
Supartini, Y. (2004). Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar