Selasa, 27 Oktober 2015

Titipan Rinduku



Setiap hari adalah doa yang selalu berkumandang untukmu yang jauh disana, Berharap setiap ada hp yang selalu berbunyi itu adalah engkau, Meskipun hanya sepenggal sms, tapi aku langsung bersujud dan bersyukur.

Aku selalu rindu mendengar suaramu, meskipun itu tak mampu menyeka air mata yang mengalir dipipiku, meskipun aku harus menyekanya sendiri dengan hati yang hancur.
Aku selalu mengharapkan cintamu, meskipun bahumu tak selalu ada untuk bersandar saat hati ini lelah, meskipin tanganmu tak selalu memeluk saat aku gundah.

Aku selalu setia padamu, meskipun kau tak menemaniku saat berjuang untuk menggapai toga itu, meskipun engaku bukan lelaki yang pertama memeluku setelah tali togaku dipindahkan, meskipun aku dengar kabar miring tentang kesetiaanmu.

Aku selalu bertahan meskipun lingkungan disekitarku memojokanku karena ketidakhadiranmu dirumah, meskipun aku mendapatkan perlakuan tidak wajar dari orang lain yang tidak suka dengan kebersamaan kita.

Aku tidak menceritakanya kepadamu, saat aku menahan rasa sakit itu, tak bisa menemani hari-hariku seperti keluarga lainya, tak bisa membelaiku ketika terbangun dimalam hari, aku hanya bisa bercerita kepadamu sebagian cerita hidupku ketika kau tak dirumah.

Aku selalu menyimpan catatan ini, aku lupa menceritakanya kepadamu saat kau pulang, aku hanya ingin menyuguhkan kebahagian saat bersamamu, terkadang aku ingin menyampaikan padamu, tapi engkau tidak cukup sabar mendengar ceritaku, kisahku terlalu banyak untuk kau dengar, aku tak ingin merusak pertemuan kita dengan kisah yang memilukan.

Aku hanya berharap, keadaan akan berubah sehingga aku dan kau bertumbuh dalam kasih yang panjang sepanjang zaman.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar