Ini
adalah hari ke 2 dimana kegiatan perkenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru
berlangsung. Menjabat sebagai ketua 1 dalam organisasi siswa intra sekolah atau
yang sering dibilang OSIS, aku mulai pergi untuk berkeliling kedalam kelas bersama
ketua umum dan juga ketua 2, memperkenalkan diri kepada adek2 kelas baru kami.
Yaaa, cukup melelaahkan sih, karena aku harus mengeluarkan segenap kemampuanku
dalam berkomunikasi agar ucapan ku dapat dimengerti dan dipahami adek2 kelas.
Yang paling penting lagi untuk diingat adalah, kami harus punya karakter yang
kuat untuk diingat, karna itu akan berpengaruh pada perolehan jumlah surat
cinta dan coklat silverqueen yang akan kami terima nantik diakhir kegiatan masa
orientasi. Ironi bukan? hehehehe
Memasuki
tiap-tiap kelas dan memperkenalkan diri…. Yaaa, hanya ini lah yang dikerjakan
oleh para ketua-ketua OSIS, termasuk aku. Memang tidak memberatkan sih, tapi citra
organisasi yang akan dicontoh oleh adek-adek kelas, terletak pada pundak kami
bertiga. Baik atau buruknya OSIS tergantung pada bagaimana aku, ketua umum dan
ketua 2 memperkenalkan dirinya kepada adek-adeknya.
“Perkenalkan, nama
kakak Wisnu Saputra, menjabat sebagai ketua 1 OSIS, kakak sekarang kelas 2 IPA
2, Status kakak masih Jomblo, tapii bukan JONES, ada lagi yang mau ditanyakan?hehehhe”
Yaaa begitu lah aku
memperkenalkan diri kepada adek-adek kelas ku. Mulai dari kelas X.1 hingga
X.10. Seperti yang aku katakan tadi, aku harus memiliki karakter yang kuat agar
bisa dingat oleh adek-adek kelas ku. Maka aku lebih memilih berakting memiliki karakter
yang berwibawa serta tidak terlalu banyak bicara dalam kelas. Survei membuktikan
cowok yang pendiam dan berwibawa itu menempati urutan ke 2 yang paling bikin
cewek-cewek penasaran dan klepek-klepek… benerr nggak sihh??kayaknya nggak
juga….hahahha
Namun sifat yang seolah
aku buat-buat itu ternyata tidak berlaku bagi satu kelas diantara 10 kelas
lainnya.. Kelas itu adalah kelas 10.7. Entaaah kenapa, saat aku memasuki kelas
itu, energy panas, hitam dan membara merasuki diri ku. Aku nggak tau kenapa,
tapi begitu melangkahkan kaki kedalamnya aku seolah lupa berakting, dan larut
begitu saja kedalam heboohnya kelas tanpa ada satupun seksi-seksi OSIS yang
menjaga kelasnya.
“Halooooooooooo”,
sapa fikri selaku ketua umum saat memasuki kelas X.7. “Haaaaai Kaaaaak”, balees semua adek-adek di
kelas tersebut. “Mana nih, kakak kelas kalian?’ lanjut fikri…”Lagi keluar kak”
jawab salah seorang cewek di kelas itu. “Ouhh iyaaa??okeeh tidak apa-apa, klo
gitu mohon perhatiannya sebentar yaa adek-adek, kami dari Inti OSIS, dan
bla.bla.bla…. begitu lah perkenalannya dimulai…
Dikelas
ini, aku tidak banyak bicara, entah aura apa, dan entah apa yang terjadi, aku
tidak ingin terlalu banyak bicara dikelas ini. Namun sebaliknya adek-adek yang
ada dikelas ini malaah seakan memaksa ku untuk berbicara, dengan
pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan langsung kepada ku. Salah seorang adek
kelas bertanya kepada ku, “Kak knapa kok Cuma diam-diam aja kak???ngomong dong
kak!”, ucapnya…“Maaf yaa dekk,, Ambeyeeen kakak lagi kumaat nii dek” jawabku singkat
mengakhiri pertanyaan itu.. Si adek yang bertanya tadi hanya bisa menahan tawa
dan menutupi mulutnya dengan tangannya sendiri dan kembali memusatkan
perhatiannya kepada fikri yang sedang memberikan penjelasan.
Akhirnya,
perkenalan pada hari itu selesai, mulai dari kelas X.1 hingga X.10. Diruang
OSIS aku menyandarkan diri di Kursi kerja ku dan mengingat-ingat lagi setiap
kejadian yang aku lakukan hari ini. Dalam awaang-awang ku, ternyata fokus
perhatian ku menuju kepada kelas X.7 tadi…aku masih tidak habis fikir, ada apa dengan
kelas itu. Saking penasarannya, hari-hari selanjutnya aku lebih sering memasuki
kelas itu dibandingkan kelas-kelas lainnya. Tapi hingga hari terakhir massa
orientasi selesai, aku masih tidak menemukan penyebab kenapa aku tidak seperti
dikelas-kelas yang lain. Satu-satunya fakta yang aku temukan disana adalah
bahwa ternyata adek-adek yang ada dikelas itu lebih interaktif dibandingkan
kelas-kelas lain.
***
3
hari Masa Orientasi Siswa akhirnya berakhir pada hari ini, yaaaaaap dihari
terakhir ini, akan ada pengumpulan surat cinta, coklat silverqueen, serta
pengumuman kakak-kakak OSIS terfaforit, Paling Lucu, Paling Baik, serta
paling-paling lainnya yang dikumpulkan melalui hasil penilaian yang dilakukan
oleh adek-adek siswa baru itu sendiri. Ada event kejutan yang sangat menarik
yang dilakukan pada saat penutupan itu berlangsung… Yaaa OSIS dan MPK
merencanakan sebuah Drama Kolosal didepan seluruh adek-adek kelasnya. Drama
kolosal yang dibuat adalah Pertikaian Antara perangkat OSIS dan MPK yang
berakhir dengan perkelahian… Ouhh iyaaa, MPK ini sendiri adalah Organisasi
Siswa Majelis Permusyawaratan Kelas dimana levelnya setingkat lebih tinggi dari
pada OSIS. Anggotanya pun hanya berjumlah sebanyak 8 orang yang mewakili suara
dari masing-masing tingkatan kelas. Ide Drama kolosal ini adalah ide dari ketua
MPK itu sendiri. Ide ini diambil untuk memperingati peristiwa ditahun-tahun
sebelum aku ada disekolah itu terjadi
dan berharap jangan sampai peristiwa itu terjadi lagi. Karena akibat dari
peristiwa itu, sangat memalukan sekali bagi sekolah, hingga sampai pada
akhirnya dibekukaannya seluruh organisasi kesiswaaan yang ada oleh pihak
sekolah. Kemudian setelah itu ada juga pemilihan King And Queen Sekolah. King
and Queen ini adalah adalah percontohan siswa baru dan juga menjadi mascot bagi
angkatannya. Tentu pemilihan King dan Queen telah melalui proses seleksi yang
ketat dan extreamm… Kalian pengen tau se-extream apa proses seleksi King and
Queen yang dilakukan di sekolah ku ini???? Akan aku ceritakan nanti dibagian
lain dari cerita ini….heheheh
Kemudian
pada akhir puncak acara ini, adalah hal yang paling ditunggu-tunggu, sekaligus
mendebarkan bagi seluruh siswa baru serta pengurus osis sendiri. Dimana akan
diumumkan Kakak Tervaforit, terbaik, terlucu, paling galak, paling cupu, dan
paling pendiam. Satu persatu anggota OSIS dipanggil ke depan barisan dengan
pengeras suara.
Upacara penutupan MOS akhirnya berakhir. Semua siswa baru sudah dipulangkan
kerumah masing-masing. Aku akhirnya terpilih sebagai Kakak kelas yang paling
pendiam. Bagiku ini bukan sebuah kebanggan, melainkan sebuah pukulan telak atas
upaya yang aku lakukan. Karena tittle kakak pendiam itu sangat bertentangan
dengan sifat karakter ku yang aslinya… Namun demikian aku masih bersyukur,
setidaknya aku tidak se apes nasib teman ku maman yang dianugrahi gelar sebagai
kakak tercupu… hahaahahahah
Kemudian
Sekretaris Umum OSIS datang menghampiriku, dan memberikan 17 buah surat cinta
dan selusin coklat silverqueen yang dialamatkan kepadaku dari siswa-siswa baru
tadi. “Ini buat kamu wisnu, cieeee selamaaaat yaa kakak paling pendiam”, ejekan
Sekretaris umum kepadaku. “Iyaaa auliaaa, makasiiii yaaaa, cieee slamat jugaa
yaaa buat kakak paling baek” balesss kuu… “ahahahahah, iyaaa nuu kok bisa yaa
auliaa jadi yang paling baek??padahal auliaa kerjanya cumaa mondar sana mondar
sini liatin adek-adek… “trus gimana???kmu nggak sukak???ayokkk tukeran kitaa
klo nggak mau”, balasku….wahahah enaakk ajaa… nggak mauu laaa, aulia kan
aslinya luar dalem memang baik” cibirrnya seraya pergi meniggalkan ruang osis
dan entah hendak pergi kemana.
Aku
masuk ke dalam ruang osis, dan duduk di kursi kerja ku kembali. Aku periksa
satu-persatu surat cinta yang dialamatkan satu persatu kepadaku. Aku tertawa
melihatnya semua isinya…benar-benar polos…dan tak ada satupun yang mengerti
bagaimana caranya menulis sebuah surat cinta yang benar… dalam hati ku
bergumam, “ini nih yang dikatakan orang tua-tua dulu Anak Baru Gede kali yaaa…
liaat nihhh tulisannya ada yang kecill ada yang dibesarkan. Surat cinta macam
apaa ini????
Namun perhatian ku tergugaah, pada surat terakhir yang ku baca. Suratnya
ditulis dengan sederhana, dirangkai dengan menggunakan kalimat sederhana,
dibungkuspun dngan kertas berwarna yang juga sederhana, namun isinya begitu
menyentuh, benar-benar seperti seseorang yang sedang mengungkapkan isi hatinya…
entah kenapa, aku merasa ada yang berbeda, ada yang lain dari isi surat ini.
Dalam surat itu tertulis :
Dear
Kak Wishnu Saputra
Haloo
kak wishnu, apa kabar? Semoga kakak masih dalam keadaan yang baik-baik
saja…amiiiinn yaa allah…:D Maaf yaa kak, hanya berani menyampaikannya melalui
surat ini. Tapi bukannya nggak berani ngomong langsung sama kakak juga sih,
hanya saja aku lebih menghargai kakak didepan teman-teman dan adek-adek kakak,
dibandingkan dengan persaan ku sendiri… aku takut kak, jika aku mendekati
kakak, maka kakak merasa malu dan dicemoohkan dengan teman-teman serta
adek-adek kakak sendiri. Jadi melalui surat ini aku ingin jujur kepada kakak tentang
perasaan ku yang sebenarnya bahwa aku benar-benar suka kepada kakak… aku
berharap kakak jangan pernah menanyakan kpadku kenapa aku bisa suka dan jatuh
cinta sama kakak… Karna hal itu juga nggak bisa aku pahami sendiri kak knapa
bisa terjadi, hanya terjadi begitu saja dan secara tiba…
Kakak
tidak perlu membalas surat ini, kakak juga tidak perlu menanggapi serius surat
ini karena ini hanya sebagian tugas yang diberikan oleh kakak2 yang lain. Hanya
saja aku berharap kak atas segala usaha, harapan serta do’a ku yang tersirat
dalam surat ini benar-benar dikabulkan oleh-Nya dan menjadi nyata dikemudian
hari.
Dan
terakhir, cepat sembuh ambeiyyennya yaa kak, minum obaat yang teratur dan
periksakan ke dokter dong kak… Kakak jeleeek klo lagiii manyuun diam2 sendiri
gitu….heheheheh
Wassaalam,
Putri
Elvira dari Kelas X.7 :*