Selasa, 04 Agustus 2015

Kotak Pandora (Chapter 2)



Ini adalah hari ke 2 dimana kegiatan perkenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru berlangsung. Menjabat sebagai ketua 1 dalam organisasi siswa intra sekolah atau yang sering dibilang OSIS, aku mulai pergi untuk berkeliling kedalam kelas bersama ketua umum dan juga ketua 2, memperkenalkan diri kepada adek2 kelas baru kami. Yaaa, cukup melelaahkan sih, karena aku harus mengeluarkan segenap kemampuanku dalam berkomunikasi agar ucapan ku dapat dimengerti dan dipahami adek2 kelas. Yang paling penting lagi untuk diingat adalah, kami harus punya karakter yang kuat untuk diingat, karna itu akan berpengaruh pada perolehan jumlah surat cinta dan coklat silverqueen yang akan kami terima nantik diakhir kegiatan masa orientasi. Ironi bukan? hehehehe

Memasuki tiap-tiap kelas dan memperkenalkan diri…. Yaaa, hanya ini lah yang dikerjakan oleh para ketua-ketua OSIS, termasuk aku. Memang tidak memberatkan sih, tapi citra organisasi yang akan dicontoh oleh adek-adek kelas, terletak pada pundak kami bertiga. Baik atau buruknya OSIS tergantung pada bagaimana aku, ketua umum dan ketua 2 memperkenalkan dirinya kepada adek-adeknya.

“Perkenalkan, nama kakak Wisnu Saputra, menjabat sebagai ketua 1 OSIS, kakak sekarang kelas 2 IPA 2, Status kakak masih Jomblo, tapii bukan JONES, ada lagi yang mau ditanyakan?hehehhe”

Yaaa begitu lah aku memperkenalkan diri kepada adek-adek kelas ku. Mulai dari kelas X.1 hingga X.10. Seperti yang aku katakan tadi, aku harus memiliki karakter yang kuat agar bisa dingat oleh adek-adek kelas ku. Maka aku lebih memilih berakting memiliki karakter yang berwibawa serta tidak terlalu banyak bicara dalam kelas. Survei membuktikan cowok yang pendiam dan berwibawa itu menempati urutan ke 2 yang paling bikin cewek-cewek penasaran dan klepek-klepek… benerr nggak sihh??kayaknya nggak juga….hahahha

Namun sifat yang seolah aku buat-buat itu ternyata tidak berlaku bagi satu kelas diantara 10 kelas lainnya.. Kelas itu adalah kelas 10.7. Entaaah kenapa, saat aku memasuki kelas itu, energy panas, hitam dan membara merasuki diri ku. Aku nggak tau kenapa, tapi begitu melangkahkan kaki kedalamnya aku seolah lupa berakting, dan larut begitu saja kedalam heboohnya kelas tanpa ada satupun seksi-seksi OSIS yang menjaga kelasnya.

“Halooooooooooo”, sapa fikri selaku ketua umum saat memasuki kelas X.7.  “Haaaaai Kaaaaak”, balees semua adek-adek di kelas tersebut. “Mana nih, kakak kelas kalian?’ lanjut fikri…”Lagi keluar kak” jawab salah seorang cewek di kelas itu. “Ouhh iyaaa??okeeh tidak apa-apa, klo gitu mohon perhatiannya sebentar yaa adek-adek, kami dari Inti OSIS, dan bla.bla.bla…. begitu lah perkenalannya dimulai…
Dikelas ini, aku tidak banyak bicara, entah aura apa, dan entah apa yang terjadi, aku tidak ingin terlalu banyak bicara dikelas ini. Namun sebaliknya adek-adek yang ada dikelas ini malaah seakan memaksa ku untuk berbicara, dengan pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan langsung kepada ku. Salah seorang adek kelas bertanya kepada ku, “Kak knapa kok Cuma diam-diam aja kak???ngomong dong kak!”, ucapnya…“Maaf yaa dekk,, Ambeyeeen kakak lagi kumaat nii dek” jawabku singkat mengakhiri pertanyaan itu.. Si adek yang bertanya tadi hanya bisa menahan tawa dan menutupi mulutnya dengan tangannya sendiri dan kembali memusatkan perhatiannya kepada fikri yang sedang memberikan penjelasan.
Akhirnya, perkenalan pada hari itu selesai, mulai dari kelas X.1 hingga X.10. Diruang OSIS aku menyandarkan diri di Kursi kerja ku dan mengingat-ingat lagi setiap kejadian yang aku lakukan hari ini. Dalam awaang-awang ku, ternyata fokus perhatian ku menuju kepada kelas X.7 tadi…aku masih tidak habis fikir, ada apa dengan kelas itu. Saking penasarannya, hari-hari selanjutnya aku lebih sering memasuki kelas itu dibandingkan kelas-kelas lainnya. Tapi hingga hari terakhir massa orientasi selesai, aku masih tidak menemukan penyebab kenapa aku tidak seperti dikelas-kelas yang lain. Satu-satunya fakta yang aku temukan disana adalah bahwa ternyata adek-adek yang ada dikelas itu lebih interaktif dibandingkan kelas-kelas lain.
***
3 hari Masa Orientasi Siswa akhirnya berakhir pada hari ini, yaaaaaap dihari terakhir ini, akan ada pengumpulan surat cinta, coklat silverqueen, serta pengumuman kakak-kakak OSIS terfaforit, Paling Lucu, Paling Baik, serta paling-paling lainnya yang dikumpulkan melalui hasil penilaian yang dilakukan oleh adek-adek siswa baru itu sendiri. Ada event kejutan yang sangat menarik yang dilakukan pada saat penutupan itu berlangsung… Yaaa OSIS dan MPK merencanakan sebuah Drama Kolosal didepan seluruh adek-adek kelasnya. Drama kolosal yang dibuat adalah Pertikaian Antara perangkat OSIS dan MPK yang berakhir dengan perkelahian… Ouhh iyaaa, MPK ini sendiri adalah Organisasi Siswa Majelis Permusyawaratan Kelas dimana levelnya setingkat lebih tinggi dari pada OSIS. Anggotanya pun hanya berjumlah sebanyak 8 orang yang mewakili suara dari masing-masing tingkatan kelas. Ide Drama kolosal ini adalah ide dari ketua MPK itu sendiri. Ide ini diambil untuk memperingati peristiwa ditahun-tahun sebelum aku ada disekolah itu  terjadi dan berharap jangan sampai peristiwa itu terjadi lagi. Karena akibat dari peristiwa itu, sangat memalukan sekali bagi sekolah, hingga sampai pada akhirnya dibekukaannya seluruh organisasi kesiswaaan yang ada oleh pihak sekolah. Kemudian setelah itu ada juga pemilihan King And Queen Sekolah. King and Queen ini adalah adalah percontohan siswa baru dan juga menjadi mascot bagi angkatannya. Tentu pemilihan King dan Queen telah melalui proses seleksi yang ketat dan extreamm… Kalian pengen tau se-extream apa proses seleksi King and Queen yang dilakukan di sekolah ku ini???? Akan aku ceritakan nanti dibagian lain dari cerita ini….heheheh
Kemudian pada akhir puncak acara ini, adalah hal yang paling ditunggu-tunggu, sekaligus mendebarkan bagi seluruh siswa baru serta pengurus osis sendiri. Dimana akan diumumkan Kakak Tervaforit, terbaik, terlucu, paling galak, paling cupu, dan paling pendiam. Satu persatu anggota OSIS dipanggil ke depan barisan dengan pengeras suara.


Upacara penutupan MOS akhirnya berakhir. Semua siswa baru sudah dipulangkan kerumah masing-masing. Aku akhirnya terpilih sebagai Kakak kelas yang paling pendiam. Bagiku ini bukan sebuah kebanggan, melainkan sebuah pukulan telak atas upaya yang aku lakukan. Karena tittle kakak pendiam itu sangat bertentangan dengan sifat karakter ku yang aslinya… Namun demikian aku masih bersyukur, setidaknya aku tidak se apes nasib teman ku maman yang dianugrahi gelar sebagai kakak tercupu… hahaahahahah
Kemudian Sekretaris Umum OSIS datang menghampiriku, dan memberikan 17 buah surat cinta dan selusin coklat silverqueen yang dialamatkan kepadaku dari siswa-siswa baru tadi. “Ini buat kamu wisnu, cieeee selamaaaat yaa kakak paling pendiam”, ejekan Sekretaris umum kepadaku. “Iyaaa auliaaa, makasiiii yaaaa, cieee slamat jugaa yaaa buat kakak paling baek” balesss kuu… “ahahahahah, iyaaa nuu kok bisa yaa auliaa jadi yang paling baek??padahal auliaa kerjanya cumaa mondar sana mondar sini liatin adek-adek… “trus gimana???kmu nggak sukak???ayokkk tukeran kitaa klo nggak mau”, balasku….wahahah enaakk ajaa… nggak mauu laaa, aulia kan aslinya luar dalem memang baik” cibirrnya seraya pergi meniggalkan ruang osis dan entah hendak pergi kemana.
Aku masuk ke dalam ruang osis, dan duduk di kursi kerja ku kembali. Aku periksa satu-persatu surat cinta yang dialamatkan satu persatu kepadaku. Aku tertawa melihatnya semua isinya…benar-benar polos…dan tak ada satupun yang mengerti bagaimana caranya menulis sebuah surat cinta yang benar… dalam hati ku bergumam, “ini nih yang dikatakan orang tua-tua dulu Anak Baru Gede kali yaaa… liaat nihhh tulisannya ada yang kecill ada yang dibesarkan. Surat cinta macam apaa ini????

Namun perhatian ku tergugaah, pada surat terakhir yang ku baca. Suratnya ditulis dengan sederhana, dirangkai dengan menggunakan kalimat sederhana, dibungkuspun dngan kertas berwarna yang juga sederhana, namun isinya begitu menyentuh, benar-benar seperti seseorang yang sedang mengungkapkan isi hatinya… entah kenapa, aku merasa ada yang berbeda, ada yang lain dari isi surat ini. Dalam surat itu tertulis :

Dear Kak Wishnu Saputra
Haloo kak wishnu, apa kabar? Semoga kakak masih dalam keadaan yang baik-baik saja…amiiiinn yaa allah…:D Maaf yaa kak, hanya berani menyampaikannya melalui surat ini. Tapi bukannya nggak berani ngomong langsung sama kakak juga sih, hanya saja aku lebih menghargai kakak didepan teman-teman dan adek-adek kakak, dibandingkan dengan persaan ku sendiri… aku takut kak, jika aku mendekati kakak, maka kakak merasa malu dan dicemoohkan dengan teman-teman serta adek-adek kakak sendiri. Jadi melalui surat ini aku ingin jujur kepada kakak tentang perasaan ku yang sebenarnya bahwa aku benar-benar suka kepada kakak… aku berharap kakak jangan pernah menanyakan kpadku kenapa aku bisa suka dan jatuh cinta sama kakak… Karna hal itu juga nggak bisa aku pahami sendiri kak knapa bisa terjadi, hanya terjadi begitu saja dan secara tiba…
Kakak tidak perlu membalas surat ini, kakak juga tidak perlu menanggapi serius surat ini karena ini hanya sebagian tugas yang diberikan oleh kakak2 yang lain. Hanya saja aku berharap kak atas segala usaha, harapan serta do’a ku yang tersirat dalam surat ini benar-benar dikabulkan oleh-Nya dan menjadi nyata dikemudian hari.
Dan terakhir, cepat sembuh ambeiyyennya yaa kak, minum obaat yang teratur dan periksakan ke dokter dong kak… Kakak jeleeek klo lagiii manyuun diam2 sendiri gitu….heheheheh
                                                                                                                                         Wassaalam,
                                                                                                                                      Putri Elvira dari Kelas X.7 :*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar