Senin, 21 Desember 2015

Bermula dari Jalan yang Setapak itu



Haii guys, ini ksmpatan yang tuhan berikan untuk ku biar bsa ngepostingin ceritaku lagi dimedos ini alias media sosial ini.

Darimana ya aku mulai, hmhmhm gini guys, kemaren habis pulang dari kampus kira-kira jam 12.30 WIB, Karena nggak ada jadwal yang akan dikuliahkan lagi karena cepat pulang, hal itu dimanfaatkan oleh teman2ku untuk proses bimbingan proposal karena proposal ku udah duluan di acc,alhmdulillah ya allah makanya nggak taw mau ngapain lagi dikampus palingan liat2 dosen aja,nggak juga keless... wehehehe (becanda)

Kita kembali ketopiknya, jadi gini setelah smpe drumah, udah ganti baju,tiba2 handphone ku berdering pertanda ada panggilan masuk alias ada yang nelpon, kuliat kelayar hp ternyata nomornya nggak dikenal atau nggak ada rename nya, ku berpikir didalam hati ini nomor siapa?
Ku coba menjawab tlponya, dan disana terdengar langsung suara sosok perempuan yang manggil, “amee,ini dea me” trus aku jawab “eh iya dea,ada apa ya?..bla...bla...” dan setrusnya sampe tlponya putus dan aku lngsung tlpon balik,” bla...bla...” ternyata ksmpulanya aku dipanggil oleh dosen tepatnya buk rizka selaku salah satu staff pengajar dikampus dan dsuruh kembali kekampus sekarang ,saat itu juga, hmhmh...aku pikir didalam hati bagaimana bsa jadi kek gini, orang udah nympe dirumah pun, hmhmhm dsana langsung ku buka ponsel dan bbm dea, agar bisa bilangin kedosen karna ngggak bsa pergi sekarang,biar bsa ditoleransi bsoknya aja kekampus,karna si dea kebetulan udah nangkring di kampus, dan tanpa banyak tanya kenapanya, dea mengkonfirmasi ke dosen bahwa aku besok bisa datang kekampus, dan dosen menyuruhnya besok pagi..oke fine jawabku.

Besoknya, tibalah saatnya.. aku pergi kekampus jam 08.15 WIB menggunakan motor yang selalu sedia menemaniku, kulihat dikampus orang lagi ujian, teman2ku nggak ada yang kekampus karna saat itu orang lagi libur pula atau nggak ada jadwal kuliah,lalu kuberjalan menuju ruang dosen yang bertepatan dilantai 2, langkah demi langkah dan tangga satu demi satu ku naiki, setelah hampir sampe dirunang dosen atau prodi DIII aku melihat beberapa mahasiswa tingkat 3 yang satu angkatan denganku sudah berani duduk nangkring didepan ruang dosen, mereka teman2 yang beda kelas denganku, mereka bertiga, satu cowok dan 2 cewek, setelah sampe disana, salah satu diantaranya bertanya dan mengarahkan badanya kearahku sambil berkata,” kuliah sama siapa in?” , nggak ada kuliah van jawabku, kebetulan yang nanya itu namanya ivan, dia anggota kelas A. Trus ngapain kekampus in? Tanyanya lagi, cari ibuk rizka van, ada liat buk rizka van? Jawabku.
Dosen lagi rapat dibawah in,jawab teman yang satu lagi, namanya wita dia satu kelas juga sama ivan.
“Oohh lagi rapat ...jawabku.” setelah itu aku memastikan apakah ada dosen yang tersisa diruanganya atau tidak, ku menengok keseluruh sudut diruangan itu ternyata, tidak ada satu dosenpun yang lagi duduk atau bersantai diruanganya, ruanganya terasa sepi dan hampa,,, wkwkwkw

Selanjutnya aku duduk bersama teman2 ivan yang satu angkatan denganku, sambil nunggu dosen yang diharapkan datang secepatnya kekantor, ngobrol sambil bertanya kepada mereka, ternyata mereka juga lagi cari dosen karena belum ikut ujian salah satunya saat disemester 4 kemaren. Mereka akan mengikuti ujian saat itu kutemui hanya 3 orang, dan mereka juga balik nnya kepadaku, kenapa temui buk rizka in? bimbingan?  tanya wita..bukanya sama buk aida? Kata yang satu lagi temanya, dan temanya satu lagi ivan memotong pembicaraanya serta langsung berkata” indah ini udah acc”
Aku hanya tersenyum dan bilang: nggak taw, soalnya kemaren ada teman yang nelpon iin disuruh temui buk rizka dikampus besok. Ivan mejawab,” mungkin beasiswa”. Dan aku menjawab lagi, Katanya diikuti acara jadi MC untuk pembekalan PKL besok van, tapi nggak tawlah van yang pastinya, bla...bla... setelah lama bercengkrama dengan mereka,tiba2 ada gemuruh suara dari sudut tangga,ternyata dosen2 yang telah selesai diruang rapatnya, mereka kembali keruanganya masing2. Disana aku tidak melihat sosok dosen yang aku cari, sedangkan teman2ku tadi,menemui dosen yang akan mereka temui untuk siap dikasih ujian, dan ternyata dosen yang mereka temui itu ada urusan lagi yaitu jadi pengawas ujian mahasiswa S1, mereka diharuskan sama2 bersabar sampai ujianya selesai, sedangkan aku panik sendiri karna tidak melihat sosok dosen yang aku cari, walaupun udah bertanya dengan dosen yang lain, katanya buk rizka dibawah, aku cari kebawah nggak ada, aku liat ruangan rapat tidak ada orang, aku liat kekantin nggak ada dosen yang lagi makan, aku kelilingi kampus yang besarnya sebesar kacang atom itu, smpai ngelalang buana mencari dosen yang aku harapin bisa tiba2 muncul didepanku, arrgghhh... ini adalah uijian untuku selalu bersabar dan tetp berusaha mencari, walaupun akhirnya itu akan ditemukan juga.

Aku mencoba menelponya ternyata pulsaku habis, aku hubungi temanku yang jual pulsa tapi bbmanya nggak aktif, trpaksa tetap duduk disudut ruangan dosen sendiri.

Dari atas aku melihat mahasiswa yang berkeliaran dihalaman,mondar-mandir dan sibuk dengan urusan ya masing-masing. Aku berharap dari sekerumunan mahasiswa tersebut ada ditengah2nya dosen yang lagi aku cari, waahh ternyata itu mustahil... tidak lama kemudian, aku melihat sosok temanku dikelas A yaitu Ira, dan aku memangginya dengan sebutuan “abal-abal”, aku menyorakk,,, "aballlllll............."dia pun menoleh lehernya keatass dan menjawabb,, ehh aball miss u bal,, miss u too jawabku, dia keluar dari perpustakaan, tanpa disadari ada hasratku untuk pergi menemuinya  dan melihatnya apa yang dilakukanya diperpustakaan karna tumben2 aja tu anak nangkring diperpus, kayak anak baru dapat hidayah aja dari tuhan, ehh..ternyata dia belum menyelesaikan tugas dinasnya di puskesmas nanggalo,dan terpaksa diselesaikanya diperpus, dia bersama teman2 kelompokya, termasuk sahabatku ivanny leoni, dia terinfeksi virus juga,,,wahahah

Setelah bercerita sama ira, blaa..bla.. dan menanyakan ngapain aku dikampus, dan terbesit dipikiranku untuk minjam hp nya irua untuk nelpon ibuk rizka menanyakan dimana posisinya saat ini, dan ternyata ira baik hati meminjamkan ponselnya kepadaku untuk menelpon buk rizka, karna nmornya ada sama ira langsung akau tlpon dengan nmor yg ada sama ira trsebut, trnyata nmornya tidak aktif, trus aku cek diponselku apakah sama nmor ibuk rizka yang ada sama ira dengan yang ada denganku, ternyata berbeda, langsung kusalin nmor buk rizka yang ada diponselku dihpnya ira, langsung saja aku call, dan ternyata masuk...
Terdengar disana suara buk rizka menjawab telponku, “hallo assalmualaikum” suara disana, dan kujawab, “walaikumsallam,buk ini indah, “. Ibuk mejawab: oh iya indah, indah dimana?, aku menjawab: indah dikampus buk, ibuk dimana?, ibuk dikantin ndah, kesinilah ndah jawabnya, dan langsung ku jawab, iya buk asslamualikum, walaikumsallam jawab ibuk rizka.

Setelah itu, aku merasa ploong, dan lega, ini berkat izin tuhan yang telah mengantarkanku ke ira dan memberikan kesemptanku untuk ketemu  buk rizka.
Dengan terburu2, aku bilang sama ira, makasih ya bal, hp dan pulsanya, dan dia langsung  jawab,
” iya bal sama2,temuilah buk rizka lagi”. Dan aku langsung jawab, iya bal, aku pergi dulu ya,, dadaaa...
Setelah itu aku menyusuri kantin dan ketemu sama ibuk rizka, waktu itu buk rizka alagi makan sate padeh yang ada dikantin. Hmhmhm dan buk rizka tersenyum padaku dan menyampaikan maksudnya untuk menyuruhku kekampus.

Ternyata ini peluang besar untukku, peluang untuk menjadi orang terkenal, walaupun terkenal dikalangan orang biasa awalnya, aku berpikir,ini awal pertamaku menyusuri gancah itu, berawal dari hal yang kecil semoga berakhir menjadi hal atau suatu yang besar dan menggemparkan dunia, amin ya robbal alamin.

Thanks buk :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar