Keraguan itu muncul seakan memecahkan fikiran yang telah
berusaha diisi dengan berbagai teori-teori alamiah, buatan bahkan tambahan. Keegoisan
yang memecahkan asa dan keinginan, seakan menentang kepedulian dan ambisi untuk
mnyikapi problem dunia yang merasuk disuatu kehidupan yang baru. Kesederhanaan
berfikir seolah memberanikanya melewati hal yang sulit untuk dipikirkan,
sehingga tak mampu untuk dipecahkan, diselesaikan dan dimengerti.
Ruang hampa yang begitu sunyi membuat jiwa teduh, pikiran
jernih tak ada lawan arus yang seolah ingin merasuki jiwa yang sepi. walaupun
seorang diri duduk disudut dinding yang seakan menguping apa yang dibicarakan
serta mengintip apa yang dilakukan. Namun keinginan untuk keluar sangat kuat
tapi seakan kaki tak ingin melangkah, tangan seakan tak ingin melambai, mata
seakan buta dan telinga seakan tuli, serta mulut seakan bisu. Kehampaan diri
terus dilakukan disetiap ruangan yang begitu simple merasakan cepatnya waktu
segalanya akan dicurahkan. emosi, sedih, bahagia, bahkan kecewapun. berbicara
pada sosok benda yang dianggap hidup, meyakini dia bakalan mendengar segala isi
hati, tapi tidaklah membuatnya mendua, yakin bahwa segala sesuatu yang dia
lakukan pasti ada sosok yang akan selalu ada disampingnya walaupun tidak kelihatan
yaitu Tuhanya.
Disudut dinding duduk termenung, berkaca memandangi diri
yang sekan melemah, tak berdaya, merah merona wajahnya seakan petanda memiliki
something didalam jiwa. Meraung demi melupakan hal yang tak kan bisa kembali
lagi ,menangisi hal yang sekan telah pergi, meratapi sesuatu yang seakan tak
akan muncul secara tiba2. Kebutuhanya akan sesuatu membuat dia rindu pada sosok
yang selalu nyaman dan selalu mengerti akan dirinya yang bisa membuat kisah
hidupnya lebih baik.
Keceriaanya yang tak bisa dideteksi selama ini membuat orang
disekitar penasaran, seolah tidak ada apa2 dihidupnya “no what what”, tak ada masalah dan tak ada solusi. Tingkah laku
yang seolah membuat dia lelah tanpa mempedulikan tawaan orang seakan
membunuhnya, memakinya serta merendahkanya. Kepedulian yang seakan
dipertahankan demi orang yang disekitarnya walaupun sebenarnya tak kuat, rapuh
dan lemah. Itu semua dilakuakan karena dia menginginkan kebahagiaan dirasakan
oleh orang yang pantas untuk bahagia. berusaha melakukan apapun dengan
keikhlasan dirinya untuk membantu.
Beban hidup membuat dia menjadi dewasa, membuat dia menjadi
kuat dan tegar walaupun mencabik2 jiwanya yang lama-kelamaan menjadi sobek dan
terbuang. Disatu suatu hari dia akan berusaha terbang mengenakan sayap yang seakan
membuatnya bebas kemanapun dia pergi, akan berusaha memperbaiki sayap yang
seolah telah lama rusak dan robek menjadi kuat, bagus dan indah. Sehingga siap
mengantarkan pulang perginya dengan senyuman manis dan tawa kecil dihati orang2
yang dikasihi dan dicintainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar