Minggu, 01 Februari 2015

Kegelisahanya



Kebahagiaan merupkan impian setiap orang, bagaimanapun caranya orang akan berusaha untuk mencapai sebuah kebahagiaan abadi didalam hidupnya, namun kegelisahan tiba2 muncul ditengah2 kebahagian, kegelisahan yang seakan menepis hidupnya.
Dia tidak merasakan kebahagian walaupun dari ujung kaki sampai rambutnya bertahtakan kemewahan, kecantikan, tapi tak sedikitpun memberinya kebahagiaan, ketenangan dan kenyamanan.
Setiap kali menyendiri dikamar, ia selalu menangis. Dunia seolah menindih dadanya yang masih muda, membuatnya tak bisa bernafas, istirahat dan menikmati ketenangan.
Sederet pertanyaan merusak ketenanganya, menjadikan pikiranya kacau. Mengapa manusia diciptakan? Apa tujuan dari keberadaanya? Apa akhir dari semesta ini,dan kemana manusia kala itu? Apa yang bakal terjadi setelah kematian?
Ia merasa takut atas sesuatu yang tidak diketahui pasti dimasa mendatang. Selain itu ia merasa tidak mampu berbuat apa-apa dihadapan musibah dan kesulitan hidup. Akhirnya ia menghentikan pertanyaan lelucon itu dengan sendiri setelah ia membaca sebuah artikel majalah yang berjudul penghuni syurga bukanlah orang-orang yang berbahagia”  dia bertanya2 didalam hati apa maksud dari artikel tersebut,artikel menceritakan  tentang surga dunia yaitu manusia yang hidup makmur dinegerinya, negeri menyediakan semua kebutuhanya.
Setelah membaca, dia bersedih karena dengan keadaan manusia didunia yang mencapai dan menginginkan peradaban material tetapi membelakangi peradaban spiritual yang masih dimata kaki.
Firman Allah SWT,”Dialah yang telah menurunkan ketenangan didalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada)”.
                                                                                                   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar