BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Keluarga
adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang
dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau
perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri
atau tinggal dalam satu rumah. (Dion yohanes dkk, 2013)
Keluarga
mempunyai peranan sangat penting dalam upaya peningkatan kesehatan dan
pengurangan resiko penyakit dalam masyarakat karena keluarga merupakan
perantara yang efektif dan efesien untuk berbagai usaha kesehatan masyarakat.
Perawat dapat menjangkau keluarga hanya melalui keluarga. Kesehatan masyarakat
dapat ditingkatkan melalui peningkatan kesehatan keluarga. (Ali Zaidin, 2010)
Tahap
perkembangan keluarga ada delapan tahap, yaitu 1 pasangan baru (Beginning Family), tahap II dengan
kelahiran anak pertama (Child Bearing), tahap III dengan anak usia pra
sekolah (Families With Preschool),tahap
IV keluarga dengan anak usia sekolah (Families
With SchoolChildren), tahap V keluarga dengan anak remaja (Families With Teenagers), tahap VI
keluarga dengan anak dewasa pelepasan (Launcing
CenterFamilies), tahap ke VII keluarga usia pertengahan (Middle Age Families), tahap VIII
Keluarga Usia Lanjut. (Duvall, 2013)
Pada
anak usia prasekolah dimulai anak berusia 2,5 sampai 5 tahun. Pada tahap ini
anak sudah mulai mengenal kehidupan sosialnya, bergaul dengan teman sebaya,
sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan, sangat rawan dalam masalah
kesehatan, karena tidak tahu mana yang kotor dan mana yang bersih. Pada
perkembangan ini anak mengalami lompatan kemajuan yang pesat. Tidak hanya
kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan emosional. Anak usia prasekolah
ini sedang dalam proses awal pencarian jati dirinya. Beberapa prilaku yang
tidak ada, sekarang muncul. Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yang
rentan berbagai penyakit dan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh
kembang anak jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh
praktisi kesehatan dan juga usaha-usaha pencegahan adalah yang tetap paling
baik dilakukan. (Dion Yohanes dkk, 2013)
Masalah
kesehatan yang bisa terjadi pada tahap perkembangan anak dengan usia prasekolah
ini adalah perkembangannya tidak sesuai dengan tumbuh kembang. Sehingga dengan
adanya masalah ini perlu bimbingan orangtua dalam mengawasi anak mereka, agar
perkembangannya sesuai dengan tumbuh kembang masing-masing. Kemudian juga ada
masalah tentang hubungan komunikasi antara anak dengan orang tua yang tidak
efektif. Contohnya saja peran Ibu sebagai pendidik, pengasuh di dalam rumah
tangga tetapi lain halnya ibu yang menjadi wanita karir. Dalam keadaan tersebut
kurangnya komunikasi yang terbuka antara anak dengan Ibu. Sehingga perlu adanya
komunikasi yang fungsional yang harus di tingkatkan di dalam keluarga tersebut.
(Cahyaningsih, 2011)
Peran
perawat pada anak PraSekolah adalah memberikan pendidikan kesehatan pada
keluarga agar dapat melakukan program usaha kesehatan pada keluarga serta
sebagai fasilitator dalam meningkatkan masalah pada anak prasekolah dengan
memberikan penyuluhan tentang anak PraSekolah kepada keluarga agar keluarga
juga bisa merawat bagaimana cara proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak
usia PraSekolah (Dion Yohanes dkk, 2013)
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang diuraikan diatas, dapat dirumuskan bagaimana menerapan
masalah pelaksanaan asuhan keperawatan pada Tahap Perkembangan Keluarga pada Tahap Anak Prasekolah.
C. Tujuan
1. Tujuan
Umum
Agar
mahasiswa dapat memberikan Asuhan keperawatan keluarga secara efektif tentang
bagaimana perkembangan keluarga pada Tahap Anak Prasekolah.
2. Tujuan
Khusus
a. Mahasiswa
mampu melakukan pengkajian pada keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak
Prasekolah.
b. Mahasiswa
mampu menegakkan diagnosa keperawatan keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak
Prasekolah.
c. Mahasiswa
mampu membuat rencana keperawatan keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak
Prasekolah.
d. Mahasiswa
mampu melakukan tindakan keperawatan keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak
Prasekolah.
e. Mahasiswa
mampu melakukan evaluasi keperawatan keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak
Prasekolah.
f. Mahasiswa
mampu melakukan dokumentasi keperawatan keluarga dengan Tahap Perkembangan Anak
Prasekolah.
D. Manfaat
Hasil Penelitian
1. Bagi Peneliti
Bisa
menambah pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan kemampuan peneliti tentang
tahap perkembangan keluarga pada anak prasekolah dan menganalisis suatu
permasalahan melalui suatu penelitian serta penerapan ilmu yang telah
didapatkan dapat menjadi bahan lanjutan untuk penelitian selanjutnya.
2. Bagi STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
Diharapkan kepada institusi pendidikan agar dapat
digunakan sebagai referensi dan memberikan informasi tentang keluarga pada
tahap anak Prasekolah.
3. Bagi Keluarga dan Klien
Dapat digunakan sebagai pengetahuan
dan mampu memahami tentang perkembangan pada anak usia PraSekolah serta
penatalaksanaanya.
4. Bagi Kelurahan Gunung Sarik
Sebagai bahan masukan dan informasi
tentang keluarga pada tahap anak PraSekolah.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A.
KONSEP
DASAR KELUARGA
1.
Definisi
Keluarga
Keluarga adalah
dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan perkawinan yang sah,
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materil yang layak, bertakwa
kepada tuhan, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota
keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. (Sudiharto, 2012)
Keluarga adalah
dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan
perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan.
(Dion Yohanes dkk, 2013)
Keluarga adalah
unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa
orang yangberkumpul serta tinggal disuatu tempat dibawah satu atap dalam
keadaan saling bergantung. (Ali Zaidin, 2010)
Keluarga adalah
sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adaptasi, dan
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan
perkembangan fisik, mental, dan emosional serta sosial individu yang ada
didalamnya, dilihat dari hubungan untuk mencapai tujuan umun. (Ali Zaidin,
2010)
Keluarga adalah
sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi kelahiran yang bertujuan
menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional dan sosial dari individu-individu yang ada di dalamnya
terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan
bersama. (Padila, 2012)
2.
Ciri-
ciri Keluarga
a)
Keluarga merupakan hubungan perkawinan.
b)
Keluarga berbentuk suatu kelembagaan
yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk.
c)
Keluarga mempunyai suatu sistem tata
nama (nomenclatur), termasuk perhitungan garis keturunan.
d)
Keluarga mempunyai fungsi ekonomi yang
dibentuk oleh anggota-anggotanya berkaitan dengan kemampuan untuk mempunyai
keturunan dan membesarkan anak.
e)
Keluarga mempunyai tempat tinggal
bersama, rumah atau rumah tangga. (Dion Yohanes dkk, 2013)
3.
Tipe
Keluarga
1.
Nuclear
Family ( keluarga inti )
Terdiri dari orang tua
dan anak yang masih menjadi tanggungannya dan tinggal dalam satu rumah.
2.
Extended
Family ( keluarga besar )
Satu
atau dua keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah.
3.
Single
Parent Family
Satu keluarga yang
dikepalai oleh satu keluarga dan hidup bersama anak-anaknya.
4.
Nuclear
Dyed
Keluarga yang terdiri
dari sepasang suami istri tanpa anak
5.
Blended
Family
Satu
keluara yang terbentuk dari perkawinan pasangan, yang masing-masing pernah
menikah.
6.
Three
Generation Family
Keluarga yang terdiri
dari tiga generasi yang tinggal dalam satu rumah.
7.
Single
Adult Living Alone
Keluarga yang hanya
terdiri dari satu orang dewasa yang hidup didalam rumahnya.
8.
Middle
Age atau Elderly Couple
Keluarga yang terdiri dari
sepasang suami istri separuh baya. (Ali Zaidin, 2010)
4.
Fungsi
Keluarga
1. Fungsi
Afektif
Berhubungan dengan
fungsi internal keluarga yang merupakan dasar kekuatan keluarga.
2. Fungsi
Sosialisasi
Proses perkembangan dan
perubahan yang dilalui individu menghasilkan interaksi sosial, dan individu
tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial.
3. Fungsi
Reproduksi
Meneruskan kelangsungan
keturunan dan menambah sumber daya manusia.
4.
Fungsi Ekonomi
Memenuhi kebutuhan
keluarga, seperti makan, minum, pakaiaan, dan perumahan.
5.
Fungsi Perawatan Keluarga
Keluarga
menyediakan makanan, pakaian,
perlindungan dana Asuhan Kesehatan. (Sudiharto, 2012)
5.
Struktur
Keluarga
1.
Berdasarkan Jalur Hubungan Darah
a. Patrilineal
Merupakan keluarga sedarah yang terdiri dari sanak
saudara dalam generasi, dimana hubungan itu disusun berdasarkan garis keturunan
ayah.
b. Matrilineal
Merupakan keluarga
sedarah yang terdiri dari saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana
hubungan itu disusun melalui garis keturunan ibu.
2.
Berdasarkan
tempat tinggal
a.
Matrilokal
Merupakan
sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri.
b. Patrilokal
Merupakan
sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
3.
Berdasarkan Pribadi Pengambilan
Keputusan
a. Patriakal
Merupakan
dominan pengambilan keputusan ada pada suami.
b. Matriakal
Merupakan
dominasi pengambilan keputusan pada pihak istri. (Ali Zaidin, 2010)
Adapun ciri-ciri struktur keluarga,
yaitu :
1.
Terorganisasi
Saling
berhubungan dan saling ketergantungan antara anggota keluarga.
2.
Keterbatasan
Setiap anggota keluarga
memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga dalam berinteraksi
setiap anggota tidak bisa semena-menanya.
3.
Perbedaan dan Kekhususan
Setiap anggota keluarga mempunyai
peranan dan fungsinya masing-masing. (Padila,2012)
6.
Peran
Keluarga
Peran adalah
seperangkat perilaku interpersonal, sifat, dan kegiatan yang berhubungan dengan
individu dalam posisi dan satuan tertentu. Setiap anggota keluarga mempunyai
peran masing-masing.
Ayah sebagai
pemimpin keluarga, pencari nafkah, pendidik, pelindung/pengayom, dan pemberi
rasa aman kepada anggota keluarga. Selain itu, sebagai anggota
masyarakat/kelompok sosial tertentu.
Ibu sebagai
pengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik anak-anak, pelindung keluarga, dan
juga sebagai pencari nafkah tambahan keluarga. Selain itu, sebagai anggota
masyarakat.
Anak sebagai
pelaku psikososial sesuai dengan perkembangan fisik, mental, sosial dan
spritual. (Ali Zaidin, 2010)
7.
Tugas
Keluarga
Tugas pokok keluarga :
1.
Pemeliharaan fisik keluarga yang
anggotanya.
2.
Memelihara sumber-sumber daya yang ada
dalam keluarga.
3.
Pembagian tugas masing-masing
anggotanya sesuai dengan kedudukannya.
4.
Sosialisasi antar anggota keluarga.
5.
Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6.
Pemeliharaan ketertiban anggota
keluarga.
7.
Penempatan anggota keluarga dalam
masyarakat yang lebih luas.
8.
Membangkitkan dorongan dan semangat para
anggota keluarga. (Dion Yohanes dkk, 2013)
Adapun
5 pokok tugas keluarga yang dijabarkan oleh Friedman (1998) dalam Efendi dan
Makhfudli (2009) yang sampai saat sekarang ini masih dipakai dalam asuhan
keperawatan keluarga :
1.
Mengenal masalah kesehatan keluarga.
Kesehatan merupakan
kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala
sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehantanlah kadang seluruh kekuatan
sumber daya dan dana akan habis.
2.
Membuat keputusan tindakan yang tepat.
Sebelum keluarga dapat
membuat keputusan yang tepat mengenai masalah kesehatan yang dialaminya,
perawat harus dapat mengkaji keadaan keluarga tersebut agar dapat memfasilitasi
keluarga dalam membuat keputusan.
3.
Memberi perawatan pada anggota keluarga
yang sakit.
Keluarga harus
mengetahui hal-hal :
a) Keadaan
penyakitnya.
b) Sifat
dan perkembangan perawatan yang dibutuhkan.
c) Keberadaan
fasilitas.
d) Sumber-sumber
yang ada dalam keluarga.
e) Sikap
keluarga terhadap yang sakit.
4.
Mempertahankan atau mengusahakan suasana
rumah yang sehat.
Ketika
menciptakan lingkungan yang sehat, keluarga harus mengetahui hal-hal:
a) Sumber-sumber
yang dimiliki oleh keluarga.
b) Keuntungan
atau manfaat pemeliharaan lingkungan.
c) Pentingnya
higiene sanitasi.
d) Upaya
pencegahan penyakit.
e) Kekompakkan
antar keluarga.
5.
Menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada dimasyarakat.
Hal-hal
yang harus diketahui keluarga :
a) Keberadaan
fasilitas.
b) Keuntungan
yang diperoleh dari fasilitas.
c) Tingkat
kepercayaan keluarga terhadap petugas.
d) Pengalaman
yang kurang baik terhadap petugas.
e) Fasilitas
kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga.
8.
Tahap
Tumbuh Kembang Keluarga
1. Tahap
1 (Pasangan Keluarga Baru/Keluarga Pemula)
Dimulai saat
individu membentuk keluarga melalui perkawinan.
Tugas perkembangannya :
a. Membina
hubungan intim yang memuaskan kehidupan baru.
b. Membina
hubungan dengan keluarga lain.
c. Keluarga
berencana.
Masalah yang muncul penyesuain
seksual, kehamilan yang tidak direncanakan, penyakit kehamilan, keluarga
berencana.
2. Tahap
II (Keluarga Anak Pertama/Child Bearing)
Dimulai sejak
anak pertama lahir sampai berusia kurang dari 30 bulan.
Tugas perkembangannya :
a. Adaptasi
perubahan anggota keluarga.
b. Mempertahankan
hubungan yang memuaskan dengan pasangan.
c. Membagi
peran dan tanggung jawab.
d. Bimbingan
orang tua tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
e. Mengadakan
kebiasaan keagamaan secara rutin.
Masalah yang muncul peningkatan
kesehatan umum, imunisasi, tumbuh kembang anak.
3. Tahap
III (Keluarga Dengan Anak Pra Sekolah)
Dimulai dari
anak pertama berusia 2,5 tahun sampai 5 tahun. Pada tahap ini anak sudah mulai
mengenal kehidupan sosialnya, bergaul dengan teman sebaya,sangat sensitif
terhadap pengaruh lingkungan, sangat rawan dalam masalah kesehatan, karena
tidak tahu mana yang kotor dan bersih.
Tugas perkembangannya :
a. Pemenuhan
kebutuhan anggota keluarga.
b. Membantu
anak bersosialisasi.
c. Beradaptasi
dengan anak baru lahir.
d. Mempertahankan
hubungan didalam maupun diluar keluarga.
e. Pembagian
waktu.
f. Pembagiaan
tanggung jawab.
g. Merencanakan
kegiatan tumbuh kembang anak.
Masalah kesehatan yang muncul
adalah penyakit menular,jatuh,luka bakar, keracunan dan luka bakar. Masalah
kesehatan psikologis seperti hubungan perkawinan sering mengalami perceraian,persaingan antar
adik kakak, dan pengasuh anak.
Peran
perawat pada keluarga dengan anak usia pra sekolah:
a. Pendidik
atau Edukator.
b. Koordinator
atau Penghubung.
c. Pelindung
atau Advokat.
d. Pemberi
Pelayanan.
e. Consultan
atau Konselor.
f. Pengawas
Kesehatan
g. Kolaborasi.
h. Fasilitator.
i. Modifikasi
Lingkungan
4. Tahap
IV (Keluarga Dengan Anak Usia Sekolah )
Diumulai ketika
anak pertama berusia 6 tahun dan mulai sekolah dasar dan berkahir pada usia 13
tahun dimana merupakan awal dari masa remaja.
Tugas perkembangannya adalah :
a. Keluarga
beradptasi terhadap pengaruh teman.
b. Membantu
sosialisasi anak terhadap lingkungan
diluar rumah, sekolah.
c. Mendorong
anak untuk mencapai pengembangan daya intelektual.
d. Menyediakan
aktivitas untuk anak.
e. Meningkatkan
komunikasi terbuka.
5. Tahap
V (Keluarga Dengan Anak Remaja)
Dimulai sejak
usia 13 tahun sampai dengan 20 tahun.
Tugas perkembangannya adalah :
a. Pengembangan
terhadap remaja.
b. Memelihara
komunikasi terbuka.
c. Memelihara
hubungan intim dalam keluarga.
d. Mempersiapkan
perubahan sistem peran dan peraturan anggota keluarga untuk memenuhi kebutuhan tumbuh
kembang anngota keluarga.
Masalah kesehatan yang muncul
adalah patah tulang, cedera, penyalahan obat-obat terlarang.
6. Tahap
VI (Keluarga Dengan Anak Dewasa)
Dimulai sejak
anak pertama meninggalkan rumah orang tua sampai anak terakhir.
Tugas perkembangannya adalah :
a. Memperluas
keluarga inti menjadi keluarga besar.
b. Mempertahankan
keintiman pasangan.
c. Mempersiapkan
anak untuk hidup mandiri.
d. Membantu
anak untuk mandiri.
e. Menciptakan
lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak-anaknya.
Masalah kesehatan yang muncul
adalah masalah komunikasi dewasa muda dengan orang tua, masalah transisi peran
bagi suami istri, obesitas , hipertensi.
7. Tahap
VII (Keluarga Usia Pertengahan)
Dimulai ketika anak terakhir
meninggaalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau salah satu pasangan
meninggal.
Tugas perkembangannya adalah :
a. mempertahankan
kesehatan
b. meningkatkan
keakraban pasangan.
c. Mempertahankan
hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya.
d. Mempertahankan
pasangan dengan olahraga.
e. Persiapan
masa tua.
Masalah kesehatan yang muncul
adalah hubungan perkawinan, tidak mampu merawat diri.
8. Tahap
VIII (Keluarga Usia Lanjut)
Dimulai salah
satu atau dua pasangan memasuki pasa pensiun sampai keduanya meninggal.
Tugas perkembangannya :
a. Mempertahankan
suasana rumah yang menyenangkan.
b. Adaptasi
dengan perubahan.
c. Mempertahankan
keakraban suami istri yang saling merawat.
d. Mempertahankan
hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
e. Melakukan
Life Review.
Masalah yang akan muncul adalah
menurunnya kekuatan fisik, kerentanan psikologis, kesepian dan isolasi sosial
A.
Konsep
Tumbuh Kembang Pada Anak Pra Sekolah
1.
Tahap III (Keluarga Dengan Anak Pra
Sekolah)
Dimulai dari
anak pertama berusia 2,5 tahun sampai 5 tahun. Pada tahap ini anak sudah mulai
mengenal kehidupan sosialnya, bergaul dengan teman sebaya,sangat sensitif
terhadap pengaruh lingkungan, sangat rawan dalam masalah kesehatan, karena
tidak tahu mana yang kotor dan bersih.
Pada saat anak
memasuki prasekolah, orang tua memasuki tahap ketiga yaitu menjadi orang tua,
salah satunya adalah belajar untuk berpisah dari anak pada saat mereka berlatih
dipusat penitipan anak atau taman kanak-kanak. Tahap ini berlanjut selama
prasekolah dan tahun-tahun masa awal. Perpisahan sering kali dirasa sulit bagi
orang tua, dan mereka perlu dukungan dan penjelasan tentang bagaimana anak
prasekolah menguasai tugas perkembangan yang ikut berperan dalam pertumbuhan
otonomi anak.
Tugas perkembangannya :
a.
Pemenuhan kebutuhan anggota keluarga.
b.
Membantu anak bersosialisasi.
c.
Beradaptasi dengan anak baru lahir.
d.
Mempertahankan hubungan didalam maupun
diluar keluarga.
e.
Pembagian waktu.
f.
Pembagiaan tanggung jawab.
g.
Merencanakan kegiatan tumbuh kembang
anak.
Masalah kesehatan yang muncul
adalah penyakit menular,jatuh,luka bakar, keracunan dan luka bakar. Masalah
kesehatan psikologis seperti hubungan perkawinan sering mengalami perceraian,persaingan antar
adik kakak, dan pengasuh anak.
2.
Peran perawat pada keluarga dengan anak
usia pra sekolah:
a.
Pendidik atau Edukator.
b.
Koordinator atau Penghubung.
c.
Pelindung atau Advokat.
d.
Pemberi Pelayanan.
e.
Consultan atau Konselor.
f.
Pengawas Kesehatan
g.
Kolaborasi.
h.
Fasilitator.
i.
Modifikasi Lingkungan
3.
Pertumbuhan dan Perkembangan anak usia
Pra Sekolah :
a. Karakteristik
Fisik.
Beberapa aspek
pertumbuhan fisik terus menjadi stabil dalam tahun pra sekolah. Waktu rata-rata
denyut jantung dan pernafasan menurun hanya sedikit mendekati 90X/menit dan
pernafasan 22-24 X/menit. Tekanan darah
meningkat ke nilai rata-rat 95/98mm/Hg. Berat badan anak-anak kira-kira 2,5 kg
pertahun. Berat rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21kg, hampir 6
kali berat badan lahir.
b. Perkembangan
Kognitif (Jean Piaget).
Fase
berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase Praoperasional. Karakteristik
utama perkembangan intelektual tahap ini didasari sifat egosentris.
Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu :
1.
Prokonseptual (2-4 tahun).
Anak mulai
mengembangkan kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi. Anak mulai menggunakan
simbol kata-kata, mengingat masa lalu sekarang dan yang akan datang.
2.
Intutive Thought (4-7 tahun).
Anak mampu
bermasyarakat namun masih belum mampu berpikir timbal balik. Anak biasanya
banyak meniru perilaku orang dewasa tetapi sudah bisa memberi alasan pada
tindakan yang akan dilakukan.
c. Perkembangan
Psikoseksual ( Sigmund Freud )
Selama fase ini,
genetalia menjadi area yang menarik dan area tubuh yang sensitif. Anak ini
mulai mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan mengetahui adanya perbedaan
jenis kelamin.
d. Perkembangan
Psikososial (Eric Ericson)
Diperoleh dengan
cara mengkaji lingkungan melalui kemampuan berskplorasi terhadap lingkungannya.
Anak belajar mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan. Kemampuan anak
berbahasa meningkat. Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak
mampu berprestasi. Rasa bersalah menyebabkan anak mengalami regresi yaitu
kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol.
e. Perkembangan
Moral (kahlberg)
Fase ini terdiri
dari dari 3 tahapan :
1)
Didasari adanya egosentris pada anak,
yaitu kebaikan.
2)
Orientasi hukuman dan ketaatan.
3)
Anak berfokus pada motif yang
menyenangkan sebagai suatu kebaikan.
Tugas
perkembangan anak usia prasekolah :
a.
Personal /Social
1)
Upaya untuk menciptakan diri sendiri
seperti orang tuanya.
2)
Menggali lingkungan atas hasil
prakarsanya.
3)
Membanggakan, mempunyai perasaan yang
tidak dapat dirusak.
4)
Keluarga merupakan kelompok utama.
5)
Kelompok meningkat kepentingannya.
6)
Menerima peran sesuai jenis kelaminnya.
7)
Agresif
b.
Motorik
1)
Meningkatnya kemampuan bergerak dan
koordinasi jadi lebih mudah.
2)
Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga.
3)
Melempar bola, tetapi sulit untuk
menangkapnya.
c.
Bahasa dan kognitif
1)
Egosentrik.
2)
Keterampilan bahasa makin baik.
3)
Mengajukan banyak pertanyaan.
4)
Pemecahan masalah sederhana
d.
Ketakutan
1)
Pengrusakan diri.
2)
Disunat.
3)
Gelap.
4)
Ketidaktahuan.
5)
Objek bayangan.
ASUHAN
KEPERAWATAN
FORMAT
PENGKAJIAN KELUARGA
1.
Pengkajian
I.
Identitas
Klien
Pengkajian terhadap
data umum keluarga :
1. Nama
:
2. Umur :
3. Alamat :
4. Pekerjaan
KK :
5. Pendidikan KK :
6. Komposisi
keluarga :
N
O
|
Nama
|
L/P
|
Hubungan
dengan
KK
|
Umur
|
Pendidikan
|
Imunisasi
|
|||||||||||
BCG
|
POLIO
|
DPT
|
Hepatitis
|
Campak
|
|||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|
|||||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
7.
Genogram
Biasanya dalam
pembuatan genogram dibuat dalam bentuk tiga generasi keturunan keluarga dengan
symbol-simbol yang dipakai sebagai berikut :
Genogram :
(simbol-simbol yang biasa digunakan)
: laki-laki
:
perempuan
:
laki-laki meninggal
: perempuan meninggal
:
menikah
:
klien laki-laki
:
klien perempuan
:
cerai
:
tinggal serumah
: tidak menikah
: pisah
8.
Tipe
keluarga
Biasanya menjelaskan
mengenai tipe keluarga beserta masalah-masalah yang terjadi dengan tipe
keluarga.
9.
Suku
bangsa
Biasanya pasangan yang
memiliki perbedaan suku,khususnya pada daerah minang, dominan memiliki suku
yang mengikuti garis keturunan ibu. Dan bahasa yang digunakan adalah bahasa
daerah atau Indonesia.
10. Agama
Biasanya dominan
keluarga memiliki agama islam dan menjalankan inadah sesuai agama islam dengan
baik.
11. Status sosial ekonomi keluarga
Biasanya status sosial
ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan, baik dari kepala keluarga maupun
anggota keluarga lainnya. Selain itu, status sosial ekonomi keluarga ditentukan
pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta
barang-barang yang dimiliki oleh keluarga.
Biasanya keluarga pada
tahap anak pra sekolah sudah mulai banyak pengeluarannya karena bertambahnya
anggota keluarga.
12. Aktivitas rekreasi keluarga
Biasanya rekreasi
dibutuhkan untuk memperkokoh dan mempertahankan ikatan keluarga, memperbaiki
perasaan masing-masing anggota keluarga curah pendapat atau sharing, menurunkan
ketegangan dan untuk bersenang-senang.
Biasanya keluarga anak
pra sekolah menghabisakn waktu dengan rekreasi dengan cara membawa anak pergi
rekreasi dihari libur. Dan menonton televisi.
II.
Riwayat
Dan Tahap Perkembangan Keluarga
1.
Tahap
Perkembangan Keluarga saat ini
Adalah tahap perkembangan
keluarga dengan anak pra sekolah
2.
Tahap
Perkembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Biasanya pada tahap ini
keluarga mulai merencanakan untuk menginginkan menambah anggota keluarga baru
(anak kedua ) dan berusaha tetap memenuhi kebutuhan anak pertamanya.
3.
Riwayat
Keluarga inti
Biasanya berawal dari
berpacaran ataupun bisa juga dengan cara dijodohkan. Biasanya pasangan bisa
menyesuaikan diri dengan baik.
4.
Riwayat
Kesehatan Keluarga Sebelumnya
Biasanya mengenai riwayat kesehatan
pada keluarga sebelumnya yang menyangkut pada kesehatan dari pihak suami dan
istri.
III.
Pengkajian
Lingkungan
1.
Karakteristik
Rumah tahap
Biasanya pada tahap
perkembangan ini keluarga memiliki empat kemungkinan tempat tinggal, yaitu
tinggal dirumah sendiri, dirumah mertua,dirumah orang tua, dan dirumah
kontrakan.
Mereka menempati kamar
mandi sendiri, belum memiliki kecukupan perabot, penerangan yang baik,
ventilasi yang cukup, susunan dan kondisi bangunan yang baik.
2.
Karakteristik
Tetangga Dan Komunitas
Biasanya disuatu wilayah
memiliki kegiatan seperti pengajian, arisan ataupun kegiatan seperti ibu-ibu
PKK, sebagai keluarga dengan tahap anak prasekolah mereka mungkin sudah mampu
mengikuti kegiatan di masyarakat.
3.
Mobilitas
Geografis Keluarga
Biasanya keluarga ini
belum bisa tinggal menetap dan suka berpindah-pindah, sehingga sulit untuk
beradaptasi dengan lingkungan.
4.
Perkumpulan
keluarga dan interaksi dengan masyarkat
Biasanya keluarga
berinteraksi
dengan masyarakat pada
waktu senggang dan libur, seperti sore hari dan hari libur kerja berkumpul
disuatu acara seperti pesta perkawinan dan acara kebesaran agama.
5.
Sistem
pendukung Keluarga
Biasanya yang termasuk
sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas
yang dimiliki keluarga untuk menunjang kesehatan yang sehat, fasilitas mencakup
fasilitas fisik, psikologis dan sosial. Dan keluarga memiliki kartu jaminan
kesehatan.
IV.
Struktur
keluarga
1.
Pola
atau Cara Komunikasi Keluarga
Biasanya pola
komunikasi yang digunakan dalam keluarga adalah komunikasi terbuka, dan
menggunakan bahasa daerah ataupun indonesia
2.
Struktur
kekuatan keluarga
Biasanya pengambilan
keputusan dalam keluarga adalah suami sebagai kepala keluarga. Menyelesaikan
masalah dengan musyawarah dan kekeluargaan.
3.
Struktur
peran ( formal dan informal )
Biasanya suami
menjalankan perannya sebagai pencari nafkah, pelindung keluarga, pendidik
keluarga, dan istri menjalankan perannya sebagai pengasuh dan mnegurus rumah
tangga
4.
Nilai
dan Norma Keluarga
Biasanya keluarga
membuat peraturan tertentu yang wajib dipatuhi seperti istri keluar rumah harus
minta izin kepada suami dan tidak boleh merokok.
V.
Fungsi
Keluarga
1.
Fungsi
Afektif
Biasanya keluarga pada
tahap perkembangan anak pada pra sekolah ini memberikan kebebasan yang
bertanggung jawab serta harus saling menghargai satu dengan yang lainnya agar tidak
menimbulkan permasalahan.
2.
Fungsi
Sosialisasi
Biasanya keluarga
memberikan kebebasan bagi anggota keluarganya dalam bersosialisasi di
lingkungan sekitarnya dan mendekatkan diri dengan masyarakat sekitar tempat
tinggalnya.
3.
Fungsi
perawatan kesehatan
a.
Kemampuan
mengenal masalah kesehatan
Biasanya keluarga ini
belum terlalu mengenal masalah kesehatan yang meliputi pengertian, tanda dan
gejala serta faktor yang mempengaruhi persepsi keluarga terhadap masalah.
b.
Pengambilan
keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Biasanya keluarga
mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah,apakah yang dirasakan menyerah
terhadap masalah yang dialami, takut akan akibat dari penyakit yang dialami
serta mendapatkan informasi yang salah terhadap tindakan dalam mengatasinya.
c.
Kemampuan
merawat anggota keluarga yang sakit
Biasanya keluarga
mengetahui keadaan penyakitnya, serta mengetahui keberadaan fasilitas yang
diperlukan untuk perawatan dan sikap keluarga terhadap yang sakit.
d.
Kemampuan
keluarga menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan
Biasanya keluarga
mengetahui sumber-sumber keluarga yang dimiliki, manfaat dari pemeliharaan
lingkungan serta kekompakkan keluarga dalam meningkatkan kesehatan.
e.
Kemampuan
keluarga dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan
Biasanya keluarga
mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan serta tingkat kepercayaan keluarga
terhadap petugas kesehatan lebih terjangkau oleh keluarga.
4.
Fungsi
reproduksi
Biasanya keluarga pada
tahap anak prasekolah merencanakan untuk ingin menambah anak, serta memasang KB
untuk mengatur jumlah anak yang
diinginkan.
5.
Fungsi
ekonomi
Biasanya keluarga
dengan tahap prasekolah ini sudah mempersiapkan segala kebutuhan seperti
kebutuhan sehari-hari.
VI.
Stres
dan Koping Keluarga
1.
Stresor
Jangka panjang dan pendek
a.
Steros
jangka pendek
Biasanya keluarga stres
dan cemas meninggalkan anaknya sendirian dirumah dan takut anaknya merasa tidak
disayang jika sering ditinggalkan
b.
Streos
jangka panjang
biasanya orang tua memikirkan masa depan anaknya yang
akan tumbuh dan yang akan datang.
2.
Kemampuan
Keluarga Berespon Terhadap Stresor
Biasanya keluarga akan
memasuki dunia si anak dan bermain serta menjadi sahabat bagi anaknya.
3.
Strategi
Koping
Biasanya keluarga akan
lebih mencari pengalaman dari orang terdekatnya.
4.
Strategi
Adaptasi Disfungsional
Biasanya keluarga
menyelesaikan masalah dengan cara bermusyawarah dengan keluarganya.
VII.
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan fisik
dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan pada pemeriksaan
ini tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik.
VIII.
Harapan
Keluarga
Biasanya keluarga
berharap dapat menyelesaikan masalah yang ada pada anak usia pra sekolah.
2.
Perumusan
Diagnosa keperawatan
Diagnosa
keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan masalah keperawatan yang didapat
dari data-data pada pengkajian yang berhubungan dengan etiologi yang berasal dari
data-data pengkajian fungsi perawatan keluarga.
Diagnosa
tahap perkembangan keluarga pada tahap anak usia Prasekolah yang mungkin
muncul:
1. Gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kebutuhan Tumbuh Kembang pada anak
usia prasekolah
2. Komunikasi keluarga disfungsional
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal komunikasi dengan anak usia
PraSekolah
SKORING
(Baylon dan
Maglaya,1978)
No
|
Kriteria
|
Skor
|
Bobot
|
Pembenaran
|
1
|
Sifat masalah :
a.
Tidak/kurang sehat
b.
Ancaman kesehatan
c.
Keadaan sejahtera/potensial
|
3
2
1
|
1
|
Argumen
terhadap penentuan skala
|
2
|
Kemungkinan masalah dapat diubah :
a.
Dengan mudah
b.
Hanya sebagian
c.
Tidak dapat diubah
|
2
1
0
|
2
|
|
3
|
Potensial masalah untuk dicegah :
a.
Tinggi
b.
Cukup
c.
Rendah
|
3
2
1
|
1
|
|
4
|
Menonjolnya masalah :
a.
Masalah berat,harus segera ditangani
b.
Ada masalah, tetapi tidak perlu segera ditangani
c.
Masalah tidak dirasakan
|
2
1
0
|
1
|
|
Skoring :
Proses skoringnya
dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan :
a) Tentukan skornya sesuai dengan kriteria
yang dibuat perawat
b) Selanjutnya skor dibagi dengan skor
tertinggi dan dikalikan dengan bobot
Skore x bobot
Angka
tertinggi
c) Jumlah skor untuk semua kriteria (skor
maksimum sama dengan jumlah bobot )
3. Perencanaan Asuhan
Keperawatan
Pelaksanaan
merupakan tahap dari proses keperawatan keluarga dimana perawat mendapatkan
kesempatan dan membangkitkan minat keluarga untuk mengadakan perbaikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar