Menghilangkan jejak setapak demi setapak, sejengkal demi
sejangkal yang diarungi pada masa dimana orang masih kenal dengan surat
menyurat bukan bbman, sapaan senyum bukan sapaan facebookan,main petak umpat
bukan main poin blank, perubahan zaman yang semakin canggih membuat pikiranku
semakin terkuras untuk berfikir dan berfikir tentang problematika dunia yang
saat sekarang lagi maraknya dipublikasikan, terdiam membisu melihat locehan
para politikus berdebat adu mulut dengan musuh yang dianggap nyata didunianya,
berbeda denganku yang sibuk menatap,memikirkan serta melambaikan tangan petanda
menyerah dengan keadaan yang seakan memaksa untuk terus ikut berpacu dalam
kompetisi panggung kehidupan ini.
Dunia menyuruhku berpanut serta bergelimang dalam perpaduan
antara fana dan binasa, keroposnya bagaikan tulang, lapuknya bagaikan kayu
kering yang tak bakalan mampu untuk menghadang gejolaknya dunia seakan
mematikan secara tiba2.
Jenuh, resah, seakan menepi bayangan sirna yang kelam,
menjemput sang mentari yang mampu memecahkan dalam kegelapan, rintikan hujan
seolah menyampaikan sebuah pesan padanya agar setia pada matahari yang tak
gencar ingin keluar dari serangan awan yang menyelimutinya, perpaduanya tak
bisa dicari, tak bsa dicapai, perbedaan jenisnya yang tak kan bisa bersatu
keduanya, matahari seakan memberikan cahaya bagi kehidupanya, tapi kenpa awan
selalu berusaha menyelimuti paginya, maka dengan itu dari datangnya pagi sampai
kembalinya matahari diia tak bisa semangat. Dia butuh matahari yang selalu memberikan
cahaya dihidupnya, dia benci awan, dia benci hujan, karena dengan adanya mereka
dia tak bisa ngapa2in, pasrah, diam, terpaku, membisu dan tak ada serangan
lawan.
Matahari tak mampu menemaninya setiap waktu, karena matahari takut akan
bulan dan bintang yang telah memliki jatah waktu untuk melihat kehidupan dunia
yang semarak indahnya bagaikan pemandangan yang menakjubkan, kadang kala bulan
dan bintang curang terhadap matahari, karena dikediaman pagi dan keteduhan
siang dia tiba2 muncul, dan ditemani pelangi.
Matahari selalu sabar untuk selalu ada untuk dia, walaupun
matahari tak bisa selalu menemani dia tapi dia akan selalu ada buat matahari
dan sebenarnya diam2 matahari selalu mengintipnya dan memperhatiakanya.oleh
karena itulah Matahari yang bakalan
mampu untuk menerangi kehidupanya yang gelap gulita, karena cinta matahari
kepdanya bagaikan cahaya yang keluar
seakan memecahkan jagat raya bumi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar