Selasa, 07 April 2015

senandung cinta untuk calon imamku


Dear calon suamiku...
lagi ngapain kamu disana? Lagi sibuk2nya kerja ya?lagi ngeraih mimpi-mimpi kamu kan? kerja keras ya, jangan lupa berdoa padaNya, serta jangan biarkan rezekimu terbuang sia2 karena keborosanmu, jangan lupa nabung biar kita bisa nikah dan jalan2 keluar negri (amiin).

dear calon suamiku yang sholeh...
semoga kamu bisa jadi imam yang baik ya buatku dan keluarga kecil kita nanti, bimbing aku jika aku tak bisa berjalan dengan baik, arahkan aku jika aku salah jalur,  nasehati aku jika aku berbuat salah, tuntun hatiku menuju jalan yang benar,  jadilah calon imam dan pemimpin hidupku yang baik dalam menjalani bahtera rumah tangga kita nanti serta bawalah aku menuju Jannah yang kita impikan bersama.

dear calon suamiku yang sabar...
izinkanlah aku berkarir diduniaku demi menggapai masa depan yang aku idamkan, dukunglah semua keinginanku yang terbaik buat keluarga kita, ikhlaskan aku menjadi wanita yang tak selalu berada disampingmu, relakan aku mengabdi pada masyarakat sosial, mengertilah dengan profesiku nanti, insyaallah disamping itu aku tak kan melalaikan kewajibanku sebagai seorang istri.

dear calon suamiku yang baik..
jangan pernah berniat untuk melupakanku, aku akan menunggumu disini sampai ALLAH SWT benar2 mengizinkan kau dan aku mengucap janji dihadapaNya, tekunilah karirmu untuk saat ini, jika takdir kita akan bersama dalam waktu yang singkat ini, aku akan selalu menanti keajaiban itu datang pada kita, semoga acara yang sakral itu berjalan lancar dengan semestinya.

dear calon suamiku yang tulus...
aku akan selalu memperhatikanmu, selalu mengabarimu bagaimanapun keadaanya, aku akan selalu setia padamu walaupun banyak cobaan yang datang untuk mempertahakanya, aku mengerti profesimu, jangan nakal disana ya, aku percaya padamu, semua kau lakukan demi kebahagiaan orang2 yang ada disekitarmu dan orang2 yang kau cintai.

dear calon suamiku, calon imamku..
tahukah engkau? Setiap malam ku lantunkan do’a-do’a cinta untukmu, terkadang aku berbicara pada hati ini, aku berkata padanya bahwa rasanya ingiiin sekali ku sebut namamu dalam bait do’aku, hingga pada akhirnya hanya “calon imam dunia akhiratku yang kini juga sedang terjaga menyebut namaku” yang dapat ku sebut sebagai ganti namamu. Ini ku lakukan supaya aku sadar.. bahwa aku tak sendiri di atas sajadahku di malam sunyi ini.  Bahwa ada engkau di sana yang juga sedang bermunjat pada-Nya. Semoga suatu hari nanti kita dapat bermunajat bersama yaa. :) Aamiin

Tahukah engkau, wahai calon imamku? Aku ingiiin sekali mengamalkan sabda Rasul ini:
“Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya. Jika menolak, maka dipercikkan wajahnya dengan air.”

Wahai adam di hatiku, aku sangat berharap akulah “si shalihah” yang kau do’akan setiap malammu, aku berharap akulah “si muslimah” yang engkau rindukan, aku berharap akulah “si mukminah” yang kau yakini akan Allah hadirkan dalam indahnya hidupmu, aku berharap akulah “seorang bidadari” yang dapat menyenangkan kala kau memandangku. Bidadari dunia akhiratmu. Semoga. Aamiin

Wahai engkau calon imamku, Aku di sini masih terus memperbaiki diri, memantaskan diri untuk dipertemukan denganmu. Terkadang.. aku bertanya-tanya pantaskah aku untukmu? Pantaskah aku menjadi bidadarimu? Aku pun menyadari bahwa wajah ini masih perlu dipertimbangkan untuk menyandang kata “cantik. Tapi, aku ingiin sekali nampak “cantik” di mata dan hatimu. Aku tidak memungkiri, aku pun ingin dipuji cantik olehmu, tapi sekali lagi pujilah aku ketika aku sudah halal bagimu. Dan aku minta padamu, cintailah aku karena Allah. Rabb kita. Dengan begitu, supaya bertambah iman kita untuk tetap berada di jalur-Nya dan meraih cinta-Nya bersama-sama. Semoga. Aamiin

pesanku untukmu...
sebelum aku halal untukmu. Duhai calon qawwam keluarga kecilku, jika suatu saat nanti aku melakukan suatu kesalahan, janganlah terus memarahiku atau mendiamkan aku, cukup dudukkan aku di sampingmu, peganglah pundak atau tanganku dan katakanlah dimana letak kesalahanku dengan bahasa yang halus, dan tunjukkanlah apa yang harus aku lakukan supaya kesalahan itu tak terulang kembali.

“Ya Allah, panjangkanlah umur calon zaujiku. Berilah kesehatan, kekuatan, kesabaran, ketabahan, ketakwaan, kemuliaan, kemampuan untuk maju pada dirinya. Jadikanlah calon zaujiku ini insan yang shalih yang Engkau kasihi, baikkanlah akhlaknya. Jauhkanlah dia dari prahara asmara dengan wanita lain, tetapkanlah iman dan islam dalam balutan kalbunya. Kasihilah ia untuk selalu ta’at kepada-Mu, kepada orangtuanya. Tumbuhkanlah rasa menyayangi pada dirinya untuk saudara-saudaranya, baik saudara sekandung maupun saudara seiman. Jagalah ia dan mudahkanlah segala urusannya. Luaskanlah rizkinya, perbanyaklah berkahnya. Semoga ia senantiasa istiqamah dengan amalan baiknya, senantiasa istiqamah dengan ibadah andalannya. Cintailah dia dengan tempaan yang mendewasakan. rahmatilah dia Ya Allah. Aamiin Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar