Kamis, 16 April 2015

kembalikanlah senyum itu lagi

Hal terindah itu adalah melihat kembali senyumnya, senyuman yang seolah memancar indah dibibirnya, senyumnya yang bukan untuk dia, dia yang berharap kasih itu datang untuknya, dari setiap hela nafasnya selalu diselipkan hembusan doa agar dia selalu tersenyum yang menandakan baik2 saja.

dengan hembusan angin malam yang tiada hentinya, yang tiada taranya yang tiada duanya, serphan kalbu dihat selalu memanggil untuk menjiwai sosok manusia yang sangat dirindukan.
pikiran didalam jiwa membuat tersadar akan dirinya yang tak kan mampu utnuk melalui suatu titik dimana kejadia itu bakalan terulang kembali dihidupnya, kenyamanan yang membuatnya tetap bertahan pada rindu yang hilang, tawa yang sepi dan senyum yang genjar untuk mencra arus.
 
Lelah itu kini telah tampak di mata nya yang dulu selalu menjadi salah satu alasan mengapa mereka bersama? Kapankah kepercayaan itu menghampiriku? Enyahlah wahai sisi gelap yang bersembunyi dibalik egonya cinta.
Dibawah naungan hujan & diselimuti dinginnya angin malam, takkan ada rasa lelah yg dia rasakan selama senyum itu tetap ada, walaupun kadang tak isa dilihat dari mata teanjang, tapi dapat dirasakanya dengan mata bathin yang tak bakalan pandai berbohong.
 
 Biarlah sesuatu itu hilang seiring semua berlalu. Walau janji itu telah musnah, dan bersama malam dia berbicara,berteman bahkan berdiskusi menemninya, Berdiri disisi ruang yang kosong tanpa ada celah kecil yang bolong untuk mengisi, siap berproses. 

menatap sesuatu yang tak kan hisa di lihat,mendengar sesuatu yang tak kan bisa didengar. dia merasakan sesuatu yang rasanya  membisu, terkadang meluahkan emosi, amarah bahkan kebencian, lalu dia terdiam, dan terpaku sendiri dengan menatap langit malam yang sepi .
menanti sebuah tatapan yang hanya menatap sebuah alunan melodi dari bisikan nurani sepi yang dimiliki , walaupun lama berdiri sendiri menanti jiwa sepi itu kembali, Biarlah kesendirian itumenjadi sebuah hiasan dilangit malam. Pilu itu menjadi cahaya diruang yang gelap,  Kadang tersenyum, kadang menangis dan ketika diri itu terdiam, maka disitu dia mengingatnya kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar