Saat cinta berpaling, saat diriku goyah bagai layang-layang yang
entah dimana di bawa semilir angin, saat ujian dan cobaan yang kau beri
dalam hidup ku mengguncang jiwa, Kemana hamba harus mencari kekuatan
agar hati terus bertasbih? Hanya pada-Mu ya Allah hati ini mengadu...
Izinkan aku untuk terus dan terus mencintai-Mu tanpa mengalahkan dari
yang lainnya. Apalagi kecintaanku kepada pasangan yang
tanpa kutahu ia siapa sebenarnya?? Engkau lah tempat ku mengadu, menangis tanpa ada
orang lain yang tahu karena sebagian mereka masih lelap tertidur, dan
sepertiga malam-Mu lah aku mencurahkan segalanya.
Ketika ku belajar mengenal diriku sendiri, bagaikan berkaca di tengah
keramaian khalayak tanpa ada yang mengetahuinya, aku mencoba berdiri
dengan iman yang masih turun naik karena banyak proses yang dilalui hari
demi hari, detik demi detik dan bulan pun berganti tahun, dan akhirnya
sampailah aku pada keistiqomahan yang dengan kerasnya usaha ku untuk
membangunnya, tanpa campur tangan Allah aku tak bisa seperti ini.
Aku yang merasa kecil di hadapan-Nya bahkan debu pun tak mampu terlihat
karena keterbatasan ku, Allah lah yang mencintaiku tanpa pernah Ia
melalaikan ku setiap detik kusebut nama-Nya dengan lafadz yang begitu
indah dan alunannya begitu merdu bagaikan kicauan burung di pagi hari
bahkan lagu romantik pun tak mampu mengalahkan surat-surat indah-Nya
yang telah tertulis di dalam kitab, yaitu Alquran.
Kali ini tak ada lagi permintaanku, segala yang menjadi inginku telah
Allah berikan dan bahkan tanpa permintaanku pun Allah telah
mengabulkannya. Doa yang bukan doa ku lah yang tengah kurasakan saat ini
aku yang tengah melakukan istikharah agar diberi Allah jodoh yang baik
dari sisi-Nya telah mengantarkan ku pada keistiqomahan selalu ada
dirinya dalam doa-doa ku dan selalu ada tangisan dalam setiap doa ku
untukmu duhai kau yang dicintai Allah..
Allah mempunyai kekuatan besar dan kuat untuk membuat sesuatu itu
menjadi nyata seperti “Kun Fayakun’’ Seperti itulah hal kurasakan
sekarang, dalam doa kutitipkan rinduku padamu imam ku yang sangat di
cintai Allah.
Namamu begitu indah ketika Allah membuat ku merasakan perasaan yang
tenang disaat pertama kali aku mengenalmu. Ada rasa yang berbanding
terbalik, Apa aku sanggup menyangkalnya?? Ternyata aku tak mampu
menyangkalnya karena Allah lah yang memberikan rasa itu tanpa kau sadari
pun,tapi biarlah
rasa itu menjadi rasa yang seperti seujung kuku yang sedikit demi
sedikit tumbuh dan itu karena Allah. Oleh karena itu aku mencintai Allah
melebihi aku mencintai makhluk-Nya, tak kan kubiarkan Allah hilang dari
hatiku, biarlah setan membisikan kepada ku rayuan-rayuan gombalnya
anggap lah itu penguji keimanan ku.
Atas izin Allah lah aku bisa mengenalmu, mencintaimu, dan
menyampaikan rasa rinduku padamu dalam doa ku. Berterima kasih lah pada
Allah yang mempertemukan kita tanpa cara yang kebetulan, skenario-Nya
begitu indah,yang awalnya kita tidak saling kenal,alurnya pun tepat dan sempurna. Sajadah adalah tempat ku
berterima kasih kepada-Nya.
Untukmu yang teristimewa, izinkan aku menjaga hatiku untukmu yang di
dalam diriku terdapat banyak kekurangan, bahkan aku pun bukan wanita yang baik akan tetapi aku akan memperbaiki diriku menjadi lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar