Rintik
memekik malam di awal desember
Hujan turun lagi dini hari
Derasnya menghambur di antara sunyi
Hujan turun lagi dini hari
Derasnya menghambur di antara sunyi
Mewakili perasaanku yang sepi
Apakah kau juga rasakan hal yang sama?
Guyurannya menyapa perih dalam dada
bagaikan duri yang menusuk luka
entah kenapa
Hilangmu tanpa kata
Sementara aku tak tau dimana aku celanya
Dukaku tak lagi bisa berkata
Pergimu jadi pelengkap diantara semua derita
Sekalipun masih berusaha tampak baik-baik saja
Hilangmu tanpa kata
Sementara aku tak tau dimana aku celanya
Dukaku tak lagi bisa berkata
Pergimu jadi pelengkap diantara semua derita
Sekalipun masih berusaha tampak baik-baik saja
Bolehkah satu ku pinta?
Bisikkan aku sebait kata saja
Sebagai peredam luka
Setidaknya rindu ini tak meringkuk dalam bisu
Setidaknya agar rindu ini tak membusuk bersama waktu
Bisikkan aku sebait kata saja
Sebagai peredam luka
Setidaknya rindu ini tak meringkuk dalam bisu
Setidaknya agar rindu ini tak membusuk bersama waktu
Aku tidak bisa menunggu musim hujan reda untuk bisa berjalan sendiri
tanpamu . . .
Jika kau masih terjaga, sudilah kiranya kau mengerti
Ini sebuah harapan, juga sebuah doa
Mungkin juga sebuah permintaan
Aku tak tahu kau dimana
Jika kau masih terjaga, sudilah kiranya kau mengerti
Ini sebuah harapan, juga sebuah doa
Mungkin juga sebuah permintaan
Aku tak tahu kau dimana
kabarmu tak juga kutemukan
Semoga kau baik selalu disana
Semoga kau baik selalu disana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar