Semuanya seolah kembali mendekat, disaat masa2 itu akan
habis, akan hilang didalam hidupnya. Keinginan dan hasrat untuk hidup mandiri
mengintainya agar mengikuti arah dimana di abakalan menemukan hal yang baru.
Semua yang baru, kehidupan yang baru.
Mentari saat itu tak mendukungnya, cuaca yang seakan mau
memanggil hujan mengingatkanya pada sebuah kejadian yang dulu tak bisa
dilupakanya, sekarang dia diam duduk manis dibalik jendela kamar sambil
memandangi indahnya awan saat mendung datang, timbulnya pelagi saat hujan mulai
bosan mencurahkan isi hatinya pada bumi ini.
Semua kembali seolah menguji kesetiaanya pada embun daipagi
hari, keberanianya untuk menolak suatu masa yang membuatnya kelam. Sekarang hanya
penguji diri yang ingin menanti perubahan sikap dan potensi diri yang kini
ditujukan untuk semua hal yang menurutnya pantas diberikan.
Kesendirian saat sekarang mungkin lebih baik baginya, dia bebas terbang
kemana saja yang dia mau, melampiaskan semua hasratnya, melampiaskan semua
ambisi dan cita2nya. Seorang diri membuatnya bisa mencurahkan segala isi hati
dan perasaan yang membuat otaknya terkuras walaupun dimedia blogger ini.
Hmhmhm
kesendirian untuk menghirup udara segar dimana2 sambil mencari pengalaman
walaupun sebenarnya sendiripun dia khawatir akan kejadian yang marak saat ini
yaitu begal, tapi dia yakin selama tuhan selalu denganya, dia bakalan
dilindungi.
Orang yang seakan bersamanya kelak akan dibiarkanya saat sekarang untuk
menunggu hari dimana acara sakral itu terjadi, mereka akan saling memperbaiki
diri sambil menunggu dimana mereka akan bersatu. Dia membiarkan antara mereka
saling sibuk untuk kegiatan masing ataupun rutinitas masing2 yang seakan
membawanya pada masa depan yang cerah.
#Bersabarlah wahai hati yang suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar