Selasa, 27 Januari 2015

Calamity small



Kejadian yang diluar dugaan memang tak dapat diketahui sebelumnya, semua terjadi begitu mendadak, begitu tiba2. . .
Pejalanan yang begitu sangat melelahkan tapi menghadiahkan sebuah keikhlasan dan ketulusan yang datang dari hati nurani. Keajaiban yang selalu mengiri sampai kaki akan selalu menapati sebuah cercahan yang terlangkah satu tapak demi satu tapak sehingga menghasilkan langkah yang besar untuk mencapai sebuah tujuan.
Sebuah kisah yang begitu menarik dan dapat dijadikan hikmah untuk kedepanya menggoyahkan hati untuk selalu mengingat hal tersebut. Peristiwa yang begitu membuat badan terasa bergetar, mulut terasa kaku, mulut yang seakan tak mampu tuk bicara, kaki yang begitu tegang tak mampu untuk berjalan, seakan jiwa ini lemah, letih, capekk secara tiba2.
Kami memulai perjalanan dari rumah hingga kerumah lagi menuju suatu tempat taman bacaan yang berbentuk istana ilmu yang sangat indah, mudah untuk dikunjungi oleh orang2 yang begitu haus dengan pelajaran, lapar akan ilmu, dan hingga mati akan wawasan dan pengetahuan. 3 manusia berkeinginan akan hal tersebut yang akan tertanam didalam jiwa dan sanubarinya, mereka mencoba untuk berkecimpung diidunia bacaan sosial, intelektual yang tinggi, kemauan yang besar mengantarkan mereka untuk selalu berjuang untuk mencapai semua harapan dan target2 muluknya.
3 sahabat yang tak henti2nya meniti jejak2 kaki yang letih, yang lelah serta yang berpengaruh akan dunia, yang berpengaruh akan pengalaman yang begitu berarti dan bermanfaat untuk dikenang sebagai suatu inspirasi buat orang2 yang seakan menuntut untuk tetap berada berdiri dibelakang untuk mengikuti langkah2 tajam dan beraninya.

Langkah yang tulus ditepati walaupun dibantu oleh suatu alat yang canggih untuk memudahkan perjalananya yaitu sepeda motor, yang akan setia berada disamping mereka selalu menemani kemana mereka pergi, perjalananya menghadiahkan suatu peristiwa yang tidak diinginkanya diantara mereka yaitu, iin dan gesti, tiba2 mereka mendapat suatu musibah yang tak diduga2, setelah mereka pulang dari rumah ilmu yaitu perpustakaan daerah dimana tempat itu berada dipusat kota yang ramai, mereka pergi dengan 2 motor, gesti bersama iin dan leon sendirian.

Disaat mereka hendak menuju sasaran yang selanjutnya yang akan mereka tuju yaitu panti, yaahh sebuah panti asuhan yang akan mereka survei dan datangi, sebelumnya hal tersebut telah direncanakanya sejak awal untuk melanjutkan bakti sosial antara mereka bertiga, diisisi lain mereka bertiga memiliki jiwa kepedulian yang tinggi atas sesama, oleh karena itu mereka berencana untuk melihat2 panti yang akan dikunjunginya suatu hari nanti bertepatan pada hari dimana telah mereka sepakati bertiga, mereka memiliki target yang akan dijalani setiap bulannya.
 
Ditengah perjalanan menuju panti asuhan, iin dan gesti mendapatkan hadiah dari tuhan yang maha pengasih yaitu berubah musibah kecil, iin menabrak mobil orang yang sedang berdiri kokoh tanpa dosa dan nista, kejadian itu terjadi saat mereka berhenti diisebuah kafe yang dibilang cukup terkenal didaerah tersebut yaitu “D’besto”. Iin dan gasti berencana untuk makan siang terlebih dahulu, sedangkan leon saat itu sedang menjalankan ibadah puasa sunat, jadi dengan ikhlas, leon hanya menemani gesti dan iin saja, tapi leon tidak mengetahui kalau kami singgah dikafe tersebut, dan leonpun melaju dengan santainya tanpa henti. Kejadian itu terjadi saat gesti dengan tiba2 memberikan tarikan gas yang begitu dahsyat pada motor yang diduduki iin saat itu motornya belum sempat dimatikan oleh iin, tiba2 tangan jail gesti dengan sendirinya memutar gas dengan sekuat tenaga, iin dan motornyapun terbang hendak menabrak mobil yang sedang berdiri kokoh tersebut, saat itu iin terkejut, cemas dan sampai pucat setelah kejadian tersebut, gesti dengan tampang polosnya tidak menyadari hal tersebut, seakan tidak sadar atas perbuatan yang telah dilakukanya, tangan yang jailnya seakan marah dan berontak. Gestipun saat itu panik dan ketakutan, merasa bersalah yang besar sekali. Mereka juga takut akan hal yang aneh terjadi saat mereka menabrak mobil yang mewah itu, seakan dalam pikiranya orang yang memiliki mobil tersebut akan menuntut mereka dan meminta ganti rugi atas kesalahan yang telah mereka perbuat pada mobil mereka, pada saat itu mobil orang tersebut lecet berat, mungkin karena sayangnya ALLAH SWT pada mereka, orang yang memiliki mobil itu tak kunjung keluar, dan orang2 disekitarnya pun tidak peduli akan kecerobohan kami, saat itu adalah moment yang bagus untuk melarikan diri agar tidak ketahuan, gestipun dengan nada lembut dan takut mengajak iin untuk pergi dari tempat tersebut, bahkan iin pin mengikuti ajakan gesti, akhirnya kami terhindar dari permasalahan yang bisa dikatakan cukup besar, satu lagi kami akan dinanti maslah yang selanjutnya yaitu motor, motor yang bisa dikatakan rusak sedang mencuri perhatian gesti dan iin, bagaimana cara memperbaikinya?
Walaupun itu motornya iin, gesti merasa bersalah atas peristiwa yang telah menimpa mereka, iinpun berniat untuk membawa motornya ke sorum untuk diperbaiki, menghilangkan tanda tanya dari orangtua dan keluarga. Gesti yang tiba2 panik dan ketakutan itu melangkahkan kakinya bersama iin menuju sorum motor dimana iin juga sering menservice motornya disana, motornyapun diperbaiki sehingga memunculkan tanda tanya pada mekaniknya, “ habis ngapain ni?, nabrak mobil ya?”. . .“Iya bg, hehehe”,sahut iin. Iin melihat wajah gesti yang penuh dengan ketakutan, itu sehingga iin mengajak gesti untuk makan siang dikafe yang terdekat dari sorum, akhirnya mereka mendapatkan kafe untuk mengisi perut mereka yang lapar ditambah dengan peristiwa yang membuat perut mereka seakan meleleh bagaikan lilin yang dikelilingi beribu api yang besar.
 Disaat makan, gesti memberikan penjelasan kepada iin bagaimana kejadian peristiwa yang sebelumnya dia lakukan, dan gesti menawarkan untuk memberikan uang separoh harga dari total biaya yang akan ditanggung nanti, sebenarnya iin menolak karena nggak ingin merepotkan temanya itu, iin berfikir itu merupakan sebuah musibah yang datang dari ALLAH SWT untuk dirinya melewati motornya, iin mencoba untuk menawarkan pada gesti bahwa biarkan iin yang menanggung sendiri biaya yang akan dikeluarkan nantinya, gestipun menolak dan ngotot untuk memberikan harga separonya untuk iin, karena gesti merasa bersalah akan peristiwa tersebut, dengan terpaksa iinpun menuruti apa kata gesti, iin mengerti dengan gesti, karena rasa bersalahnya gesti akan bertanggung jawab wlaupun tidak seutuhnya dipertanggungjawabkan. 
Setelah makanpun, mereka berdua menuju sorum dimana motor iin tadi ditinggalkan, mereka beranggapan sebelumya harga jasa perbaikinya lebih dari Rp. 25.000 ternyata harga jasa dan mekaniknya tidak dipungut biaya, alias gratissssss hehehehhe,,,disana mereka berdua merasa senang ternyata dibalik kesusahan mereka, ALLAH SWT selalu disampingnya yang akan membantu, walaupun sebagian body motor iin ada yang rusak parah dan sebaiknya diganti, oleh karena itu mereka menawarkan dan memesan barang yang akan digantikan pada body motor yang telah rusak, sehingga dilihat2 dan dicari2 totalnya kira2 berkisaran lebih kurang Rp.250.000 dan itupun uang semua,waawww... kakakyang dikasirnya pun bilang kalau seandainya mau memesan harus pakai uang DP setengah harga dan meninggalkan fotocopy KTP dan STNK motor, yaaahhh... dengan terpaksa iin akan kembali besok kesoru tersebut untuk memesanya.

Setelah itu gesti dan iin pun pulang, mereka pulang dengan hati yang cukup lega walaupun sebenarnya belum seutuhnya diobati tapi setidaknya sudah bisa untuk menutupi dari orangtua dan keluarga iin. Mereka berjalan penuh dengan hati2 , iin membawa motor dengan santai dan gesti duduk dibelakang dengan rilex. Mereka tak menyalahkan apapun, baik gesti maupun iin, tidak ada yang salah dalam peristiwa ini, mereka akan memetik hikmah dari semua kejadian dalam seharian itu, bahwa sesudah kesulitan pasti ada kemudahan, walaupun seharian itu menguras tenaga dan pikiranya untuk tetap sabar dan sabar dalam menghadapi kejadian demi kejadian yang akan tergores dikitab suciNya.
Seperti biasa gesti meminta jemput kepada adiknya yang biasa mengantar dan menjemputnya kemana dia mau, dan adiknya yaitu fika dengan antara kesal dan sebel menerima perintah gesti yang secara tiba2 menyuruhnya untuk menjemput, tapi disaat itu fika masih berada disekolah, dan kebetulan sekolah dekat dari simpang balaibaru, iin selalu menurunkan gesti disimpang balai baru. Dan Kalau tidak dijemput gesti pulang naik angkutan umum alias angkot.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar