Kejadian yang diluar dugaan memang tak dapat diketahui
sebelumnya, semua terjadi begitu mendadak, begitu tiba2. . .
Pejalanan yang begitu sangat melelahkan tapi menghadiahkan
sebuah keikhlasan dan ketulusan yang datang dari hati nurani. Keajaiban yang selalu
mengiri sampai kaki akan selalu menapati sebuah cercahan yang terlangkah satu
tapak demi satu tapak sehingga menghasilkan langkah yang besar untuk mencapai
sebuah tujuan.
Sebuah kisah yang begitu menarik dan dapat dijadikan hikmah
untuk kedepanya menggoyahkan hati untuk selalu mengingat hal tersebut.
Peristiwa yang begitu membuat badan terasa bergetar, mulut terasa kaku, mulut
yang seakan tak mampu tuk bicara, kaki yang begitu tegang tak mampu untuk
berjalan, seakan jiwa ini lemah, letih, capekk secara tiba2.
Kami memulai perjalanan dari rumah hingga kerumah lagi
menuju suatu tempat taman bacaan yang berbentuk istana ilmu yang sangat indah,
mudah untuk dikunjungi oleh orang2 yang begitu haus dengan pelajaran, lapar
akan ilmu, dan hingga mati akan wawasan dan pengetahuan. 3 manusia berkeinginan
akan hal tersebut yang akan tertanam didalam jiwa dan sanubarinya, mereka
mencoba untuk berkecimpung diidunia bacaan sosial, intelektual yang tinggi,
kemauan yang besar mengantarkan mereka untuk selalu berjuang untuk mencapai
semua harapan dan target2 muluknya.
3 sahabat yang tak henti2nya meniti jejak2 kaki yang letih,
yang lelah serta yang berpengaruh akan dunia, yang berpengaruh akan pengalaman
yang begitu berarti dan bermanfaat untuk dikenang sebagai suatu inspirasi buat
orang2 yang seakan menuntut untuk tetap berada berdiri dibelakang untuk
mengikuti langkah2 tajam dan beraninya.
Langkah yang tulus ditepati walaupun dibantu oleh suatu alat
yang canggih untuk memudahkan perjalananya yaitu sepeda motor, yang akan setia
berada disamping mereka selalu menemani kemana mereka pergi, perjalananya
menghadiahkan suatu peristiwa yang tidak diinginkanya diantara mereka yaitu,
iin dan gesti, tiba2 mereka mendapat suatu musibah yang tak diduga2, setelah
mereka pulang dari rumah ilmu yaitu perpustakaan daerah dimana tempat itu
berada dipusat kota yang ramai, mereka pergi dengan 2 motor, gesti bersama iin
dan leon sendirian.
Disaat mereka hendak menuju sasaran yang selanjutnya yang
akan mereka tuju yaitu panti, yaahh sebuah panti asuhan yang akan mereka survei
dan datangi, sebelumnya hal tersebut telah direncanakanya sejak awal untuk
melanjutkan bakti sosial antara mereka bertiga, diisisi lain mereka bertiga
memiliki jiwa kepedulian yang tinggi atas sesama, oleh karena itu mereka
berencana untuk melihat2 panti yang akan dikunjunginya suatu hari nanti
bertepatan pada hari dimana telah mereka sepakati bertiga, mereka memiliki
target yang akan dijalani setiap bulannya.
Ditengah perjalanan menuju panti asuhan, iin dan gesti
mendapatkan hadiah dari tuhan yang maha pengasih yaitu berubah musibah kecil,
iin menabrak mobil orang yang sedang berdiri kokoh tanpa dosa dan nista, kejadian
itu terjadi saat mereka berhenti diisebuah kafe yang dibilang cukup terkenal
didaerah tersebut yaitu “D’besto”. Iin dan gasti berencana untuk makan siang
terlebih dahulu, sedangkan leon saat itu sedang menjalankan ibadah puasa sunat,
jadi dengan ikhlas, leon hanya menemani gesti dan iin saja, tapi leon tidak
mengetahui kalau kami singgah dikafe tersebut, dan leonpun melaju dengan
santainya tanpa henti. Kejadian itu terjadi saat gesti dengan tiba2 memberikan
tarikan gas yang begitu dahsyat pada motor yang diduduki iin saat itu motornya
belum sempat dimatikan oleh iin, tiba2 tangan jail gesti dengan sendirinya
memutar gas dengan sekuat tenaga, iin dan motornyapun terbang hendak menabrak
mobil yang sedang berdiri kokoh tersebut, saat itu iin terkejut, cemas dan
sampai pucat setelah kejadian tersebut, gesti dengan tampang polosnya tidak
menyadari hal tersebut, seakan tidak sadar atas perbuatan yang telah
dilakukanya, tangan yang jailnya seakan marah dan berontak. Gestipun saat itu
panik dan ketakutan, merasa bersalah yang besar sekali. Mereka juga takut akan
hal yang aneh terjadi saat mereka menabrak mobil yang mewah itu, seakan dalam
pikiranya orang yang memiliki mobil tersebut akan menuntut mereka dan meminta
ganti rugi atas kesalahan yang telah mereka perbuat pada mobil mereka, pada
saat itu mobil orang tersebut lecet berat, mungkin karena sayangnya ALLAH SWT pada
mereka, orang yang memiliki mobil itu tak kunjung keluar, dan orang2
disekitarnya pun tidak peduli akan kecerobohan kami, saat itu adalah moment
yang bagus untuk melarikan diri agar tidak ketahuan, gestipun dengan nada
lembut dan takut mengajak iin untuk pergi dari tempat tersebut, bahkan iin pin
mengikuti ajakan gesti, akhirnya kami terhindar dari permasalahan yang bisa
dikatakan cukup besar, satu lagi kami akan dinanti maslah yang selanjutnya
yaitu motor, motor yang bisa dikatakan rusak sedang mencuri perhatian gesti dan
iin, bagaimana cara memperbaikinya?
Walaupun itu motornya iin, gesti merasa bersalah atas
peristiwa yang telah menimpa mereka, iinpun berniat untuk membawa motornya ke
sorum untuk diperbaiki, menghilangkan tanda tanya dari orangtua dan keluarga.
Gesti yang tiba2 panik dan ketakutan itu melangkahkan kakinya bersama iin
menuju sorum motor dimana iin juga sering menservice motornya disana,
motornyapun diperbaiki sehingga memunculkan tanda tanya pada mekaniknya, “
habis ngapain ni?, nabrak mobil ya?”. . .“Iya bg, hehehe”,sahut iin. Iin
melihat wajah gesti yang penuh dengan ketakutan, itu sehingga iin mengajak
gesti untuk makan siang dikafe yang terdekat dari sorum, akhirnya mereka
mendapatkan kafe untuk mengisi perut mereka yang lapar ditambah dengan
peristiwa yang membuat perut mereka seakan meleleh bagaikan lilin yang
dikelilingi beribu api yang besar.
Disaat makan, gesti memberikan penjelasan kepada iin
bagaimana kejadian peristiwa yang sebelumnya dia lakukan, dan gesti menawarkan
untuk memberikan uang separoh harga dari total biaya yang akan ditanggung
nanti, sebenarnya iin menolak karena nggak ingin merepotkan temanya itu, iin
berfikir itu merupakan sebuah musibah yang datang dari ALLAH SWT untuk dirinya
melewati motornya, iin mencoba untuk menawarkan pada gesti bahwa biarkan iin
yang menanggung sendiri biaya yang akan dikeluarkan nantinya, gestipun menolak
dan ngotot untuk memberikan harga separonya untuk iin, karena gesti merasa
bersalah akan peristiwa tersebut, dengan terpaksa iinpun menuruti apa kata
gesti, iin mengerti dengan gesti, karena rasa bersalahnya gesti akan
bertanggung jawab wlaupun tidak seutuhnya dipertanggungjawabkan.
Setelah makanpun, mereka berdua menuju sorum dimana motor
iin tadi ditinggalkan, mereka beranggapan sebelumya harga jasa perbaikinya
lebih dari Rp. 25.000 ternyata harga jasa dan mekaniknya tidak dipungut biaya,
alias gratissssss hehehehhe,,,disana mereka berdua merasa senang ternyata
dibalik kesusahan mereka, ALLAH SWT selalu disampingnya yang akan membantu, walaupun
sebagian body motor iin ada yang rusak parah dan sebaiknya diganti, oleh karena
itu mereka menawarkan dan memesan barang yang akan digantikan pada body motor
yang telah rusak, sehingga dilihat2 dan dicari2 totalnya kira2 berkisaran lebih
kurang Rp.250.000 dan itupun uang semua,waawww... kakakyang dikasirnya pun
bilang kalau seandainya mau memesan harus pakai uang DP setengah harga dan
meninggalkan fotocopy KTP dan STNK motor, yaaahhh... dengan terpaksa iin akan
kembali besok kesoru tersebut untuk memesanya.
Setelah itu gesti dan iin pun pulang, mereka pulang dengan
hati yang cukup lega walaupun sebenarnya belum seutuhnya diobati tapi
setidaknya sudah bisa untuk menutupi dari orangtua dan keluarga iin. Mereka
berjalan penuh dengan hati2 , iin membawa motor dengan santai dan gesti duduk
dibelakang dengan rilex. Mereka tak menyalahkan apapun, baik gesti maupun iin,
tidak ada yang salah dalam peristiwa ini, mereka akan memetik hikmah dari semua
kejadian dalam seharian itu, bahwa sesudah kesulitan pasti ada kemudahan,
walaupun seharian itu menguras tenaga dan pikiranya untuk tetap sabar dan sabar
dalam menghadapi kejadian demi kejadian yang akan tergores dikitab suciNya.
Seperti biasa gesti meminta jemput kepada adiknya yang biasa
mengantar dan menjemputnya kemana dia mau, dan adiknya yaitu fika dengan antara
kesal dan sebel menerima perintah gesti yang secara tiba2 menyuruhnya untuk
menjemput, tapi disaat itu fika masih berada disekolah, dan kebetulan sekolah
dekat dari simpang balaibaru, iin selalu menurunkan gesti disimpang balai baru.
Dan Kalau tidak dijemput gesti pulang naik angkutan umum alias angkot.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar