Dunia adalah mataa’( kesenangan yang menipu).
Ketertipuan terhadap dunia terjadi ketika kita menjadikan
dunia sebagai tujuan. Padahal dunia hanyalah perantara atau media untuk
menggapai kebahagiaan hidup dialam abadi (akhirat), dunia adalah untuk menari
bekal agar hidup kelak meraih syurga.
Dunia adalah qalil(kecil).
Allah membandingkan dunia dengan akhirat. Segala yang ada
didunia ini kecil. Manusia itu kecil, harta itu kecil, nikmat didunia itu
kecil, kesengsaraan didunia itu kecil. Kelak diakhiratlah segala yang
besar-besar berada. Kenikmatan disyurga
belum terdengar ditelinga, belum terlihat oleh mata, bahkan belum terjamah oleh
manusia. Begitu juga kesengsaran neraka.maka bersabarlah didunia yang singkat
dan kecil ini, selagi kita berada dalam titian iman dan takwa, insyaallah allah
akan memberikan kenikmatan yang jauh lebih indah suatu saat nanti.
Dunia itu la’ib(main-main) dan laghwu(senda gurau).
Dunia hanyalah tempat sandiwara kehidupan yang dipentasakan,
bukankah hidup ini sangat sedehana? Kita bagaikan aktor dan artis yang memegang
peran masing-masing, sedangkan sutradaranya adalah ALLAH SWT. Skenario tidak
lain adalah yang termktub dakam kitab suci yaitu AL-QUR’AN dan SUNNAH.
Dunia adlah penjara.
Ada yang beranggapan yang termasuk penjara yaitu berbagai
macam peraturan-peraturan yang membatasi diri seorang musli, sebagaimana kita
tahu bahwa seorang muslim diikat oleh aturan yang bernama syariat. Ada perintah
dan ada larangan, ada makruf dan ada mungkar, ada wajib, sunah, mubah, makhruh
,serta haram.
Kematian adalah masa terbebasnya seseorang dari belenggu
dunia yang telah mengikatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar